Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat (AS) memilih untuk memperpanjang bea masuk anti-dumping dan anti-subsidi AS atas baja lembaran canai dingin atawa cold-rolled flat steel dari China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Inggris selama lima tahun lagi pada Rabu (20/7). Tetapi Komisi Perdagangan ini mencabut bea pada produk yang sama dari Brasil.
Keputusan komisi dalam tinjauan lima tahun menandai kemenangan signifikan bagi produsen baja domestik. Dengan kebijakan ini baja lembaran produksi China sebagian besar keluar dari pasar AS untuk periode tersebut.
Baja lembaran canai dingin, yang digunakan dalam manufaktur otomotif dan peralatan adalah salah satu produk dengan volume tertinggi dan paling menguntungkan bagi pembuat baja domestik AS. Para produsen lokal secara dramatis kehilangan pangsa pasar dari produsen asing sebelum bea diberlakukan pada 2016.
Tarif keamanan nasional Bagian 232 tambahan sebesar 25% diberlakukan oleh mantan Presiden Donald Trump dua tahun kemudian dan keputusan ITC tidak memengaruhinya.
Baca Juga: Hadapi Krisis Pangan, Uni Eropa Menggandeng China
Menurut Departemen Perdagangan AS, tarif bea masuk anti-dumping rata-rata tertimbang untuk impor baja lembaran canai dingin saat ini adalah 265,8% untuk China, 71,35% untuk Jepang, 28,4% untuk Korea Selatan, 25,2% untuk Inggris, dan 7,6% untuk India.
Komisi tersebut memutuskan bahwa menghapus bea dari semua kecuali baja canai dingin Brasil akan kemungkinan mengarah pada kelanjutan atau terulangnya cedera material pada produsen dalam negeri dalam periode waktu yang wajar.
Komisi Perdagangan Internasional AS mengatakan, menghapus bea masuk dari Brasil kemungkinan tidak akan mengakibatkan cedera seperti itu, membalikkan temuan oleh Departemen Perdagangan AS untuk mempertahankan 35,4% bea masuk anti-dumping.
American Iron and Streel Institute (AISI), sebuah kelompok perdagangan produsen baja utama tidak setuju dengan keputusan untuk mengakhiri bea masuk baja Brasil. Tapi, asosiasi ini menyebut, komisi perdagangan mengambil keputusan yang tepat dalam mempertahankan bea masuk di China, Jepang, Korea Selatan, India dan Inggris.
Baca Juga: Penguatan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Akan Berlanjut
"Tidak ada alasan untuk membedakan antara negara-negara subjek dalam kasus ini, karena dumping dan/atau impor baja canai dingin bersubsidi dari semua negara ini akan berdampak buruk pada produsen baja domestik," kata Presiden AISI Kevin Dempsey dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.
Harga baja AS menjadi normal setelah kekurangan yang disebabkan oleh pemulihan pandemi Covid-19 mendorong mereka ke level rekor musim panas lalu. Harga baja canai panas AS Midwest berada di US$ 915 per metrik ton pada hari Rabu, kurang dari setengah puncak harga US$ 1.944 pada Agustus 2021, tetapi jauh di atas level terendah US$ 364 pada bulan Desember 2015 sebelum bea dikenakan. Baja canai panas diproses lebih lanjut menjadi baja canai dingin.