kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   -909,31   -100.00%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS menerapkan tarif impor bagi Uni Eropa untuk US$ 7,5 miliar barang


Kamis, 03 Oktober 2019 / 06:39 WIB
AS menerapkan tarif impor bagi Uni Eropa untuk US$ 7,5 miliar barang
ILUSTRASI. Uang Euro dan Dollar AS


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Keputusan ini memungkinkan AS untuk menargetkan nilai barang UE yang sama, tetapi melarang segala pembalasan terhadap jasa keuangan Eropa.

Kasus ini adalah bagian dari perselisihan dua arah. Sejumlah pengamat perdagangan mengatakan, Eropa kemungkinan juga akan mengenakan tarif impor kepada AS karena subsidi bagi Boeing. Pemerintah AS meminta pertemuan darurat WTO untuk memberikan ratifikasi formal yang diperlukan untuk pengenaan tarif pada pertengahan Oktober.

Awal tahun ini, para pejabat perdagangan AS menimbang target pengenaan tarif bagi Eropa dengan total nilai US$ 25 miliar. Barang-barang yang masuk daftar ini antara lain pesawat, helikopter, anggur, keju, spirit, dan barang-barang mewah. Barang-barang dari negara-negara Uni Eropa yang bukan bagian dari konsorsium Airbus, seperti Italia, masih akan menjadi sasaran. Seorang pejabat Kantor Perwakilan Dagang AS atau US Trade Representative (USTR) mengatakan, semua negara Uni Eropa memikul tanggung jawab atas situasi tersebut.

Baca Juga: Percepatan pelarangan ekspor nikel bisa timbulkan masalah serius bagi Indonesia

Aksi jual mewarnai pasar saham Eropa pada perdagangan kemarin. Indeks pan Eropa STOXX 600 berakhir turun 2,7%, hari terburuk sejak Desember 2018. Saham Airbus ditutup turun 2%.

Sedangkan Wall Street pun melemah di bawah 2%, terutama akibat kekhawatiran penurunan sektor manufaktur dan ketenagakerjaan. Indeks utama Wall Street mencatat penurunan paling tajam dalam hampir enam pekan setelah data ketenagakerjaan dan manufaktur menunjukkan bahwa perang perdagangan AS-Tiongkok menimbulkan kerusakan yang semakin meningkat pada ekonomi AS.

Dua produsen terbesar pesawat telah melancarkan perang pengurangan subsidi di WTO sejak 2004. Kasus ini pun menguji wasit perdagangan di tengah perang dagang global yang terus berkecamuk. WTO telah menemukan bahwa Airbus Eropa dan saingannya di AS, Boeing, menerima miliaran dolar subsidi ilegal dalam perselisihan perdagangan perusahaan terbesar di dunia.

Tahun depan, badan perdagangan global akan memutuskan tingkat tarif tahunan yang dapat diberlakukan UE terhadap impor AS.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan keputusan itu akan membebani Airbus yang merupakan salah satu industri terbesar Jerman dan berkantor pusat di Prancis.

Sebelum tarif apa pun dapat dikenakan, Badan Penyelesaian Sengketa WTO harus secara resmi mengadopsi laporan arbitrator dalam proses yang diperkirakan akan memakan waktu antara 10 hari dan empat minggu.

Baca Juga: Kekhawatiran Resesi Makin Tinggi, IHSG Hari Ini Menukik 1,35%

Importir yang dipimpin oleh maskapai penerbangan AS mendesak pemerintah AS untuk selektif memilih industri yang akan dikenai tarif. Hal ini dilakukan untuk menghindari menyebabkan perambatan kerusakan ekonomi AS.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×