Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Joe Biden akan mempertimbangkan sanksi baru terhadap Korea Utara serta kemungkinan tindakan lainnya terhadap Rusia, menurut Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Blinken mengatakan kepada NBC News, alat yang ditujukan untuk denuklirisasi Semenanjung Korea termasuk sanksi tambahan dalam koordinasi dengan sekutu Amerika Serikat, serta insentif diplomatik yang tidak dia sebutkan.
Selain itu, Blinken mengungkapkan, dia "sangat terganggu oleh tindakan keras yang kejam" terhadap pengunjuk rasa dan penangkapan orang-orang di Rusia yang menuntut pembebasan pemimpin oposisi Alexei Navalny yang dipenjara.
"Pemerintah Rusia membuat kesalahan besar jika percaya bahwa ini tentang kami," katanya, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Respons 2 kapal perusak AS di Laut Hitam, kapal fregat Rusia gelar latihan perang
"Ini tentang mereka. Ini tentang pemerintah. Ini tentang rasa frustrasi rakyat Rusia terhadap korupsi, dengan otokrasi, dan saya pikir mereka perlu melihat ke dalam, bukan ke luar," ujar dia.
Blinken tidak memberikan sanksi khusus terhadap Moskow. Dia menyebutkan, sedang meninjau tanggapan atas tindakan terhadap Navalny, serta campur tangan Rusia dalam pemilihan Presiden AS 2020, Solar Wind Hack, dan dugaan hadiah untuk tentara AS di Afghanistan.
“Presiden sangat jelas dalam percakapannya dengan Presiden (Vladimir) Putin,” kata Blinken tentang pembicaraan via telepon Presiden Joe Biden minggu lalu dengan Presiden Rusia.