Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan "setiap inci" wilayah NATO menjelang pembicaraan di antara para menteri pertahanan dari aliansi itu pada Kamis yang akan mencakup diskusi tertutup oleh kelompok perencanaan nuklirnya.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin membuat pernyataan yang menegaskan komitmen AS untuk pertahanan kolektif NATO menyusul ancaman nuklir berulang dari Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah kemunduran medan perang dalam invasi hampir delapan bulan ke Ukraina.
"Kami berkomitmen untuk mempertahankan setiap inci wilayah NATO - jika dan ketika itu terjadi," kata Austin.
Austin berbicara sesaat sebelum menghadiri pertemuan Kelompok Perencanaan Nuklir NATO, yang merupakan badan senior NATO tentang masalah nuklir dan menangani masalah kebijakan yang terkait dengan kekuatan nuklirnya.
Baca Juga: Makin Tegang, NATO Abaikan Ancaman Putin dan Tetap Gelar Latihan Perang Nuklir
Situs web NATO mengatakan kebijakan nuklirnya sedang "ditinjau terus-menerus, dan dimodifikasi serta disesuaikan dengan perkembangan baru."
Putin meningkatkan retorika dan aktivitas militernya di Ukraina setelah militernya dipukul mundur di beberapa front selama sebulan terakhir.
Putin telah mendeklarasikan mobilisasi pasukan, menghujani rudal di seluruh Ukraina dan menyatakan pencaplokan wilayah Ukraina dan mengancam akan mempertahankan wilayah itu dengan senjata nuklir.
Seorang pejabat senior NATO mengatakan pada hari Rabu bahwa serangan nuklir Rusia di Ukraina hampir pasti akan menarik tanggapan fisik dari banyak sekutu, dan berpotensi dari NATO sendiri.
Baca Juga: China Diam-diam Kembangkan Strategi Perang Hibrida untuk Menyerang Taiwan
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan bulan lalu Amerika Serikat telah menjelaskan kepada Moskow "konsekuensi bencana" yang akan dihadapinya jika menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Sullivan tidak secara terbuka menggambarkan sifat dari tanggapan AS yang direncanakan.
Para diplomat mengatakan Moskow sedang mencoba menakut-nakuti Barat agar mengurangi dukungannya untuk Kyiv dengan mengisyaratkan penggunaan senjata nuklir taktis untuk mempertahankan wilayah yang dicaplok Ukraina.