kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,00   0,81%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,76   1,36%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,24   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,54   1,04%
  • IDX80 127   1,40   1,11%
  • IDXV30 134   0,16   0,12%
  • IDXQ30 149   1,66   1,12%

AS tengah berjuang untuk memulihkan semua sanksi terhadap Iran karena alasan ini


Jumat, 21 Agustus 2020 / 10:06 WIB
AS tengah berjuang untuk memulihkan semua sanksi terhadap Iran karena alasan ini
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, AS menilai Iran telah melanggar kesepakatan nuklir yang dibuat pada 2015, kendati AS sendiri meninggalkan itu.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Iran kembali memanas. Setelah gagal melobi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperpanjang embargo senjata terhadap Iran, pada hari Kamis (20/8), AS bergerak lebih jauh dengan mengembalikan semua sanksi PBB terhadap Iran.

Artinya AS ingin agar sanksi PBB terhadap Iran, termasuk embargo senjata, dengan alasan Teheran melanggar kesepakatan nuklir yang dibuatnya dengan sejumlah negara kekuatan dunia pada 2015, kendati AS sendiri meninggalkan perjanjian itu sejak beberapa tahun lalu.

Baca Juga: Iran pamerkan dua rudal baru yang lebih canggih, ini kemampuannya

Mengutip Reuters,  Jumat (21/8), Amerika Serikat mengirimkan surat kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB yang menuduh Teheran tidak patuh terhadap kesepakatan nuklir pada 2015 tersebut.

Namun, semua negara yang tersisa dalam kesepakatan nuklir Jerman, Prancis, Inggris, Rusia, dan China, mereka memberi tahu Dewan Keamanan, dalam surat yang dilihat oleh Reuters, bahwa mereka tidak mengakui langkah AS.

Amerika Serikat bertindak setelah Dewan Keamanan dengan tegas menolak tawarannya pekan lalu untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran setelah kedaluwarsa pada Oktober.

“Merupakan kesalahan besar jika tidak memperpanjang embargo senjata ini. Ini gila!"  Pompeo mengatakan kepada wartawan di PBB ketika dia dengan keras mengkritik apa yang dia gambarkan sebagai kesepakatan nuklir "sepihak, bodoh" yang dinegosiasikan oleh mantan Presiden AS Barack Obama.

Baca Juga: Australia janjikan beri vaksin corona ke negara tetangga, termasuk Indonesia

Pompeo mengatakan, Presiden Donald Trump menyebutnya "kesepakatan terburuk yang pernah ada".

Pakta tersebut bertujuan untuk mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir dengan imbalan keringanan sanksi dan diabadikan dalam resolusi Dewan Keamanan 2015.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×