kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS tidak akan ikut campur konflik Rusia dan Ukraina, ini alasannya


Kamis, 09 Desember 2021 / 11:32 WIB
AS tidak akan ikut campur konflik Rusia dan Ukraina, ini alasannya
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa menempatkan pasukan di Ukraina tidak ada dalam rencananya. Kepastian ini disampaikan Biden pasca pertemuan virtual dengan pihak Rusia hari Selasa (7/12).

Berbicara di Gedung Putih pada hari Rabu (8/12), Biden berharap akan ada pengumuman lanjutan pada hari Jumat, tentang pertemuan tingkat tinggi dengan Rusia dan sekutu utama NATO.

Dari Rusia, Presiden Vladimir Putin juga mengatakan akan mengirim pemikirannya ke AS dalam waktu seminggu menindaklanjuti pembicaraannya dengan Biden pada hari Selasa tentang krisis Ukraina.

Baca Juga: Peringati hari tentara nasional, Ukraina siap berperang melawan Rusia

Biden menegaskan bahwa AS memang memiliki kewajiban moral dan hukum untuk membela sekutu NATO jika mereka diserang. Tapi, Biden juga mengingatkan bahwa Ukraina tidak termasuk dalam kewajiban tersebut.

"Itu akan tergantung pada apa yang ingin dilakukan oleh negara-negara NATO lainnya. Tetapi gagasan bahwa AS akan menggunakan kekuatan secara sepihak untuk menghadapi Rusia yang menginvasi Ukraina tidak ada dalam rencana kami sekarang," ungkap Biden, seperti dikutip Reuters.

Dalam pertemuan dengan Putin hari Selasa lalu, Biden mengaku telah menyampaikan pesan terkait adanya konsekuensi ekonomi jika Rusia menginvasi Ukraina. Namun, upaya militer tidak disinggung.

AS telah lama mengkritik penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina, negara pecahan Uni Soviet yang sangat dekat dengan Barat. Rusia juga telah lama menyangkal tuduhan invasi yang banyak dilayangkan negara Barat, termasuk AS dan NATO.

Baca Juga: Joe Biden dan Vladimir Putin lakukan pertemuan virtual, ini yang dibahas

Rusia justru mengecam aktivitas NATO yang terlihat semakin sering terjadi di sekitar wilayahnya, dengan dalih ingin menjaga keamanan kawasan tersebut. Pada hari Selasa, Putin menuntut agar NATO tidak memperluas jangkauannya ke timur, atau sekitar Rusia.

"Kami sepakat akan melanjutkan diskusi ini secara substantif. Rusia akan menyusun ide-idenya secara harfiah dalam beberapa hari mendatang, dalam seminggu kami akan memberikan ini kepada pihak AS untuk dipertimbangkan," ungkap Putin.

Pada hari Kamis (9/12), Biden dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk membahas penguatan militer Rusia. Setelah itu, akan ada pertemuan dengan Bucharest Nine, sekelompok negara di tepi timur NATO.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×