Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Masih Ada Ruang untuk Negosiasi
Keputusan Beijing untuk tidak segera membalas dianggap oleh sejumlah analis sebagai sinyal terbuka untuk negosiasi.
“Dengan memperjelas alasan di balik langkah balasannya, Beijing juga sedang mengisyaratkan jalur potensial untuk perundingan. Kini bola ada di tangan AS,” ujar Alfredo Montufar-Helu, Managing Director firma penasihat strategis GreenPoint.
Namun lembaga riset Hutong Research dalam catatannya pada Sabtu menyebut bahwa jika Beijing memilih untuk tidak menanggapi kenaikan tarif 100% dari Trump, itu bisa menandakan bahwa Tiongkok tidak lagi memprioritaskan kesepakatan jangka panjang dengan Trump, dan semakin meragukan kemampuannya untuk mengendalikan kelompok garis keras di Washington.
“Yang perlu diamati sekarang adalah apakah Beijing akan menunda atau mempersulit penjualan TikTok, mengingat simbolisme politiknya. Melanjutkan penjualan di tengah kondisi saat ini akan dianggap sebagai konsesi besar dari pihak Beijing,” tulis lembaga itu.
Tonton: China Stop Ekspor Tanah Jarang untuk Militer Agar Dunia Damai
Bukan Larangan Ekspor
Kementerian Perdagangan Tiongkok juga menanggapi narasi Trump yang menuduh Beijing menggunakan dominasinya atas logam tanah jarang untuk “menyerang semua negara”, bukan hanya AS.
“Kami telah dihubungi oleh negara-negara lain yang sangat marah atas permusuhan perdagangan besar ini, yang muncul begitu saja,” tulis Trump di Truth Social.
Tiongkok memproduksi lebih dari 90% logam tanah jarang olahan dan magnet tanah jarang di dunia. Sebanyak 17 jenis logam tanah jarang sangat penting bagi berbagai produk mulai dari mobil listrik hingga radar militer dan mesin pesawat.
Kementerian menegaskan bahwa ekspor 12 jenis logam tanah jarang kini dibatasi, setelah pada Kamis lalu menambahkan holmium, erbium, thulium, europium, dan ytterbium, beserta bahan terkait ke daftar terbatas.
Dalam pernyataannya Minggu lalu, kementerian itu berusaha menenangkan kekhawatiran perusahaan asing, dengan menjanjikan sistem perizinan umum dan pengecualian lisensi untuk ekspor yang memenuhi ketentuan.
“Kontrol ekspor Tiongkok bukanlah larangan ekspor,” tulis kementerian tersebut.
“Aplikasi ekspor untuk penggunaan sipil yang sesuai dengan regulasi akan disetujui. Perusahaan terkait tidak perlu khawatir,” tambah kementerian.