kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.608   9,00   0,05%
  • IDX 8.108   -119,42   -1,45%
  • KOMPAS100 1.114   -8,16   -0,73%
  • LQ45 781   -7,32   -0,93%
  • ISSI 291   -3,74   -1,27%
  • IDX30 408   -4,09   -0,99%
  • IDXHIDIV20 460   -2,61   -0,56%
  • IDX80 123   -0,95   -0,76%
  • IDXV30 132   -0,63   -0,47%
  • IDXQ30 128   -0,51   -0,40%

AS-Tiongkok Kembali Panas: Rare Earth Jadi Senjata Perang Dagang China Jilid 2


Selasa, 14 Oktober 2025 / 09:07 WIB
AS-Tiongkok Kembali Panas: Rare Earth Jadi Senjata Perang Dagang China Jilid 2
ILUSTRASI. Tiongkok membela kebijakan pembatasan ekspor logam tanah jarang (rare earth) dan peralatan terkait. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Masih Ada Ruang untuk Negosiasi

Keputusan Beijing untuk tidak segera membalas dianggap oleh sejumlah analis sebagai sinyal terbuka untuk negosiasi.

“Dengan memperjelas alasan di balik langkah balasannya, Beijing juga sedang mengisyaratkan jalur potensial untuk perundingan. Kini bola ada di tangan AS,” ujar Alfredo Montufar-Helu, Managing Director firma penasihat strategis GreenPoint.

Namun lembaga riset Hutong Research dalam catatannya pada Sabtu menyebut bahwa jika Beijing memilih untuk tidak menanggapi kenaikan tarif 100% dari Trump, itu bisa menandakan bahwa Tiongkok tidak lagi memprioritaskan kesepakatan jangka panjang dengan Trump, dan semakin meragukan kemampuannya untuk mengendalikan kelompok garis keras di Washington.

“Yang perlu diamati sekarang adalah apakah Beijing akan menunda atau mempersulit penjualan TikTok, mengingat simbolisme politiknya. Melanjutkan penjualan di tengah kondisi saat ini akan dianggap sebagai konsesi besar dari pihak Beijing,” tulis lembaga itu.

Tonton: China Stop Ekspor Tanah Jarang untuk Militer Agar Dunia Damai

Bukan Larangan Ekspor

Kementerian Perdagangan Tiongkok juga menanggapi narasi Trump yang menuduh Beijing menggunakan dominasinya atas logam tanah jarang untuk “menyerang semua negara”, bukan hanya AS.

“Kami telah dihubungi oleh negara-negara lain yang sangat marah atas permusuhan perdagangan besar ini, yang muncul begitu saja,” tulis Trump di Truth Social.

Tiongkok memproduksi lebih dari 90% logam tanah jarang olahan dan magnet tanah jarang di dunia. Sebanyak 17 jenis logam tanah jarang sangat penting bagi berbagai produk mulai dari mobil listrik hingga radar militer dan mesin pesawat.

Kementerian menegaskan bahwa ekspor 12 jenis logam tanah jarang kini dibatasi, setelah pada Kamis lalu menambahkan holmium, erbium, thulium, europium, dan ytterbium, beserta bahan terkait ke daftar terbatas.

Dalam pernyataannya Minggu lalu, kementerian itu berusaha menenangkan kekhawatiran perusahaan asing, dengan menjanjikan sistem perizinan umum dan pengecualian lisensi untuk ekspor yang memenuhi ketentuan.

“Kontrol ekspor Tiongkok bukanlah larangan ekspor,” tulis kementerian tersebut.

“Aplikasi ekspor untuk penggunaan sipil yang sesuai dengan regulasi akan disetujui. Perusahaan terkait tidak perlu khawatir,” tambah kementerian.

Selanjutnya: IHSG Dibuka Menguat pada Selasa (14/10/2025) Pagi, AMRT, ANTM, MBMA Top Gainers LQ45

Menarik Dibaca: Simak 3 Inovasi Modena untuk Bikin Rumah Lebih Hemat Energi




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×