kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.616   9,00   0,05%
  • IDX 8.067   -160,68   -1,95%
  • KOMPAS100 1.104   -18,58   -1,66%
  • LQ45 772   -16,13   -2,05%
  • ISSI 289   -5,28   -1,79%
  • IDX30 403   -8,81   -2,14%
  • IDXHIDIV20 455   -7,63   -1,65%
  • IDX80 122   -2,25   -1,82%
  • IDXV30 131   -1,45   -1,10%
  • IDXQ30 127   -1,92   -1,49%

AS-Tiongkok Kembali Panas: Rare Earth Jadi Senjata Perang Dagang China Jilid 2


Selasa, 14 Oktober 2025 / 09:07 WIB
AS-Tiongkok Kembali Panas: Rare Earth Jadi Senjata Perang Dagang China Jilid 2
ILUSTRASI. Tiongkok membela kebijakan pembatasan ekspor logam tanah jarang (rare earth) dan peralatan terkait. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Tiongkok menyebut tarif baru yang dikenakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap barang-barang asal Tiongkok sebagai langkah “hipokrit”, sambil membela kebijakan pembatasan ekspor logam tanah jarang (rare earth) dan peralatan terkait. Namun Beijing belum memberlakukan tarif balasan terhadap produk AS.

Reuters melaporkan, pada Jumat lalu, Trump menanggapi kebijakan ekspor terbaru Tiongkok dengan mengenakan tarif tambahan 100% terhadap ekspor Tiongkok ke AS, disertai pembatasan baru atas ekspor perangkat lunak penting mulai 1 November 2025.

Ketegangan dagang yang kembali memanas ini mengguncang Wall Street, membuat saham-saham teknologi besar anjlok, dan memicu kekhawatiran di kalangan perusahaan asing yang bergantung pada produksi logam tanah jarang olahan dari Tiongkok. Kondisi ini juga berisiko menggagalkan pertemuan puncak antara Trump dan Presiden Xi Jinping yang rencananya digelar akhir bulan ini.

Pernyataan Kementerian Perdagangan Tiongkok pada Minggu merupakan tanggapan langsung pertama terhadap unggahan panjang Trump di Truth Social dua hari sebelumnya. Dalam unggahannya, Trump menuduh Beijing memicu kembali ketegangan dagang setelah enam bulan “gencatan senjata” yang memungkinkan kedua negara berdagang tanpa tarif tinggi.

Baca Juga: Dibatasi, Ekspor Tanah Jarang China Turun 31% di Bulan September 2025

“Hubungan kami dengan Tiongkok selama enam bulan terakhir sangat baik, jadi langkah mereka kali ini sungguh mengejutkan,” tulis Trump.

Kementerian Perdagangan Tiongkok dalam pernyataan panjang menegaskan bahwa pembatasan ekspor logam tanah jarang merupakan respons terhadap serangkaian langkah AS sejak perundingan perdagangan bilateral di Madrid bulan lalu.

Beijing mencontohkan penambahan perusahaan Tiongkok ke daftar hitam perdagangan AS, serta pengenaan biaya pelabuhan bagi kapal yang terkait dengan Tiongkok sebagai bukti tekanan dari Washington.

“Tindakan AS telah merugikan kepentingan Tiongkok dan merusak suasana pembicaraan ekonomi serta perdagangan bilateral. Tiongkok menentang keras hal ini,” tulis kementerian tersebut.

Namun Beijing tidak secara eksplisit mengaitkan tindakan AS itu dengan pembatasan ekspor logam tanah jarang, dan menekankan bahwa kebijakan tersebut didorong oleh kekhawatiran atas potensi penggunaan militer, di tengah “frekuensi meningkatnya konflik bersenjata” di dunia.

Berbeda dengan kebiasaan sebelumnya, Tiongkok tidak langsung membalas dengan tarif baru terhadap impor dari AS. Pada awal tahun, kedua kekuatan ekonomi itu saling menaikkan tarif hingga mencapai 145% untuk AS dan 125% untuk Tiongkok.

Baca Juga: China Batasi Ekspor Tanah Jarang, Donald Trump Balas Naikkan Tarif Impor Jadi 100%

Masih Ada Ruang untuk Negosiasi

Keputusan Beijing untuk tidak segera membalas dianggap oleh sejumlah analis sebagai sinyal terbuka untuk negosiasi.

“Dengan memperjelas alasan di balik langkah balasannya, Beijing juga sedang mengisyaratkan jalur potensial untuk perundingan. Kini bola ada di tangan AS,” ujar Alfredo Montufar-Helu, Managing Director firma penasihat strategis GreenPoint.

Namun lembaga riset Hutong Research dalam catatannya pada Sabtu menyebut bahwa jika Beijing memilih untuk tidak menanggapi kenaikan tarif 100% dari Trump, itu bisa menandakan bahwa Tiongkok tidak lagi memprioritaskan kesepakatan jangka panjang dengan Trump, dan semakin meragukan kemampuannya untuk mengendalikan kelompok garis keras di Washington.

“Yang perlu diamati sekarang adalah apakah Beijing akan menunda atau mempersulit penjualan TikTok, mengingat simbolisme politiknya. Melanjutkan penjualan di tengah kondisi saat ini akan dianggap sebagai konsesi besar dari pihak Beijing,” tulis lembaga itu.

Tonton: China Stop Ekspor Tanah Jarang untuk Militer Agar Dunia Damai

Bukan Larangan Ekspor

Kementerian Perdagangan Tiongkok juga menanggapi narasi Trump yang menuduh Beijing menggunakan dominasinya atas logam tanah jarang untuk “menyerang semua negara”, bukan hanya AS.

“Kami telah dihubungi oleh negara-negara lain yang sangat marah atas permusuhan perdagangan besar ini, yang muncul begitu saja,” tulis Trump di Truth Social.

Tiongkok memproduksi lebih dari 90% logam tanah jarang olahan dan magnet tanah jarang di dunia. Sebanyak 17 jenis logam tanah jarang sangat penting bagi berbagai produk mulai dari mobil listrik hingga radar militer dan mesin pesawat.

Kementerian menegaskan bahwa ekspor 12 jenis logam tanah jarang kini dibatasi, setelah pada Kamis lalu menambahkan holmium, erbium, thulium, europium, dan ytterbium, beserta bahan terkait ke daftar terbatas.

Dalam pernyataannya Minggu lalu, kementerian itu berusaha menenangkan kekhawatiran perusahaan asing, dengan menjanjikan sistem perizinan umum dan pengecualian lisensi untuk ekspor yang memenuhi ketentuan.

“Kontrol ekspor Tiongkok bukanlah larangan ekspor,” tulis kementerian tersebut.

“Aplikasi ekspor untuk penggunaan sipil yang sesuai dengan regulasi akan disetujui. Perusahaan terkait tidak perlu khawatir,” tambah kementerian.

Selanjutnya: IHSG Dibuka Menguat pada Selasa (14/10/2025) Pagi, AMRT, ANTM, MBMA Top Gainers LQ45

Menarik Dibaca: Simak 3 Inovasi Modena untuk Bikin Rumah Lebih Hemat Energi




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×