Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Beberapa nama lain yang masuk dalam daftar "papabili" antara lain Jean-Marc Aveline dari Prancis, Peter Erdo dari Hungaria, Robert Prevost dari Amerika Serikat, dan Pierbattista Pizzaballa dari Italia.
Konklaf tahun ini mencatat rekor dengan 133 kardinal elektor dari 70 negara, naik dari 115 kardinal dari 48 negara pada tahun 2013. Ini mencerminkan upaya Paus Fransiskus memperluas jangkauan global Gereja.
Pertimbangan pemilihan juga mencakup kemungkinan memilih Paus dari belahan bumi Selatan, sebagaimana dilakukan saat memilih Fransiskus dari Argentina pada 2013, atau mengembalikan kepemimpinan ke Eropa, bahkan membuka peluang bagi Paus pertama dari Amerika Serikat.
Baca Juga: Paus Baru akan Terpilih di Kapel Sistina, Saksi Keindahan Karya Michelangelo
Konklaf dimulai dengan prosesi para kardinal yang diiringi nyanyian Latin dan musik organ menuju Kapel Sistina yang dihiasi lukisan fresko karya Michelangelo, termasuk Penghakiman Terakhir.
Setelah meletakkan tangan di atas Injil dan bersumpah menjaga kerahasiaan, mereka memulai proses pemungutan suara.
Perintah Latin “Extra omnes!” yang berarti “semua orang keluar!” dikumandangkan oleh Uskup Agung Diego Ravelli untuk mengosongkan ruangan dari pihak yang tidak terlibat, sebelum pintu kayu kapel ditutup rapat dari dunia luar.
Meskipun diskusi formal tidak dilakukan selama pemungutan suara, pengalaman menunjukkan bahwa komunikasi dan pendekatan informal tetap terjadi di sela waktu istirahat dan makan, seiring dengan naik turunnya nama-nama kandidat dalam bursa pemilihan.