Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. China merupakan salah satu negara mitra dagang terbesar negara-negara anggota perhimpunan Asia Tenggara (ASEAN).
Setelah aktivitas perdagangan sempat tersendat akibat pandemi Covid-19, dengan memasuki kenormalan baru Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn yakin aktivitas perdagangan ASEAN dan China akan makin kuat.
"Setelah pandemi, hubungan perdagangan ASEAN dan China akan makin kuat. Dan ini terus menjadi topik yang terus dibahas oleh kami," tutur Kao dalam CGS China-ASEAN Business Leaders Summit, Rabu (8/3) di Singapura.
Baca Juga: ASEAN Godok Perjanjian Ekonomi Digital Bebas, Dongkrak PDB ASEAN US$ 1.000 T di 2030
Kao mengungkapkan, ini sebenarnya sudah terlihat dari realisasi perdagangan bilateral yang mencapai US$ 940 miliar pada tahun 2022. Ini meningkat 11% bila dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2021.
Selain realisasi yang sudah berjalan, Kao juga yakin perdagangan ASEAN dan China makin kuat setelah ada persetujuan kebijakan perdagangan bebas antara keduanya.
Dengan adanya kebijakan perdagangan bebas, diharapkan ini mampu menciptakan perdagangan terbuka dan inklusif, terlebih di tengah kebijakan ketat perdagangan akibat ketidakpastian global.
Baca Juga: Gelar Pertemuan HLTF EI ke-43, Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 Dorong Isu Ekonomi Biru
"Kami sudah komitmen untuk melawat perang dagang. Makanya, ASEAN dan China komitmen untuk membuka perdagangan yang inklusif untuk meningkatkan aktivitas bisnis," tambah Kao.
Lebih lanjut, dengan perdagangan yang kuat, Kao juga yakin ini akan mendukung capaian pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN dan juga China.
Kao menambahkan, selain mendorong perdagangan, ASEAN dan China juga akan mendukung perkembangan kerja sama terutama di bidang ekonomi digital, ekonomi hijau, hingga UMKM.