kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asteroid melewati Bumi dalam jarak 3.000 Km namun tidak terdeteksi, kok bisa?


Rabu, 03 November 2021 / 11:56 WIB
Asteroid melewati Bumi dalam jarak 3.000 Km namun tidak terdeteksi, kok bisa?
ILUSTRASI. Asteroid melewati Bumi dalam jarak 3.000 Km namun tidak terdeteksi, kok bisa?


Penulis: Arif Budianto

KONTAN.CO.ID - Asteroid melewati Bumi pekan lalu dalam jarak 3.000 Km namun tidak terdeteksi, kok bisa? NASA mengakui bahwa mereka tidak melihat bagaimana asteroid tersebut datang di mana lintasannya sampai melewati lintasan Antartika.

Kabar yang mengejutkan datang dari sebuah asteroid yang melewawti Bumi tanpa izin. Bukan berarti asteroid dibolehkan begitu saja masuk ke Bumi, tetapi NASA umumnya mendeteksi asteroid yang diprediksi melewati planet yang dihuni kita ini.

Tanpa sepengetahuan, sebuah asteroid yang bernama 2021 UA1 memiliki struktur fisik yang bila diukur sekitar 2 meter. Mengutip dari SciencetimesRepublic World melaporkan bahwa meskipun ukurannya kecil, kecepatan dan faktor pergerakan lainnya dari asteroid tersebut dapat membawa kerusakan minimal pada planet mana pun yang bertabarakan.

Ukurannya saja diketahui dapat memecah dan membakar atmosfer untuk waktu yang singkat. Para ahli tidak terlalu mengkhawatirkan tentang bagaimana efek yang ditimbulkan dari asteroid 2021 UA1 ini.

Meskipun demikian, patut disyukuri bahwa asteroid ternyata tidak menimbulkan kerusakan apapun.

Tetapi mereka lebih khawatir bagaimana bisa asteroid tersebut tidak terdeteksi sebelum melewati jarak 3.000 Km di atas permukaan planet Bumi.

Menurut Sciencetimes, 2021 UA1 ini merupakan satu dari tiga asteroid terdekat yang pernah melewati lokasi Bumi dalam sejarah astronomi yang tidak meninggalkan dampak. Selain 2021 UA 1, beberapa lainnya yakni 2020 QG dan 2020 VT4, masing-masing tercatat pada bulan yang cukup berdekatan, yakni Agustus dan November 2020.

Baca Juga: Bumi tak lagi terlihat berkilau dari luar angkasa, akibat perubahan iklim?

Bagaimana asteroid 2021 UA1 tidak terdeteksi sebelumnya?

Ilustrasi Asteroid dekati Bumi

Asteroid 2021 UA1 hanya berjarak 3.000 Km dari Bumi. Jarak tersebut nampaknya lebih dekat daripada jarak antara Bumi dan Bulan yang terpisah 384.400 Km. 

Teori yang memungkinkan bagaimana asteroid 2021 UA1 ini tidak terdeteksi adalah lintasan yang tersembunyi. Menurut pernyataan NASA, arah dari mana 2021 UA1 berasal dianggap sebagai titik buta (blind spot). 

Asteroid didorong dari tata surya bagian dalam alih-alih menuju Bumi dan matahari, dan ini jarang terjadi dalam pengamatan.

Alasan mengapa ada blind spot atau titik buta dalam pemeriksaan asteroid adalah karena jarak pandang dari tata surya bagian dalam terlalu rendah karena emisi silau matahari. Benda apa pun dapat menjadi tantangan untuk diamati dengan perangkat berbasis darat pada siang hari, tetapi kesempatan terbaik untuk melihat penampakan terbatas dari objek-objek serupa ini adalah saat senja.

Di masa yang akan datang, penghuni Bumi sepertinya tak perlu lagi khawatir terkait bila kejadian serupa kembali terjadi. Sebab, NASA dan Applied Phisics Laboratory akan meluncurkan Double Asteroid Redirection Test (DART).

Sebuah misi peluncuran bulan November ini yang dapat melacak dan memprediksi asteroid dan efek terkaitnya.

Selanjutnya: Hujan meteor hingga gerhana Bulan sebagian, ini fenomena astronomi di November 2021



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×