Sumber: Reuters,Bloomberg | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - LONDON. AstraZeneca berniat menjalankan uji coba global tambahan untuk menilai kemanjuran vaksin Covid-19 dengan menggunakan dosis yang lebih rendah. Hal ini diungkapkan Kepala eksekutif AstraZeneca Pascal Soriot seperti dikutip Bloomberg.
"Sekarang kami telah menemukan apa yang tampak seperti kemanjuran yang lebih baik, kami harus memvalidasinya, jadi kami perlu melakukan studi tambahan," jelas dia.
Alih-alih menambah uji coba pada proses di Amerika Serikat (AS), AstraZeneca melihat ini bakal menjadi uji coba ini studi internasional lain. "Tetapi ini bisa lebih cepat karena kamu tahu kemanjuran nya tinggi sehingga kami membutuhkan jumlah pasien yang lebih sedikit," lanjut Soriot.
Baca Juga: Kasus corona melonjak, pembatasan di Jerman bisa berlaku hingga Januari 2021
Berita itu muncul ketika AstraZeneca menghadapi pertanyaan tentang tingkat keberhasilannya yang menurut beberapa ahli dapat menghalangi peluangnya untuk mendapatkan persetujuan peraturan AS dan UE yang cepat.
Beberapa ilmuwan telah meragukan kekuatan hasil yang dirilis pada hari Senin yang menunjukkan vaksin eksperimental 90% efektif pada subkelompok peserta uji coba yang, karena kesalahan pada awalnya, menerima setengah dosis diikuti dengan dosis penuh.
Soriot mengatakan, dia tidak mengharapkan uji coba tambahan ini dapat menunda persetujuan peraturan di Inggris dan Eropa.
Ditanya tentang laporan Bloomberg, juru bicara AstraZeneca mengatakan ada "manfaat yang kuat dalam melanjutkan penyelidikan lebih lanjut tentang rejimen dosis setengah / dosis penuh."
"Kami sedang mengevaluasi data lebih lanjut dan akan bekerja dengan regulator tentang pendekatan terbaik untuk evaluasi lebih lanjut," katanya.
"Ini akan menambah data dari uji coba yang ada yang saat ini sedang disiapkan untuk penyerahan regulasi."
AstraZeneca mengatakan kepada Reuters sebelumnya pada hari Kamis bahwa pemberian setengah dosis telah ditinjau dan disetujui oleh pemantau keamanan data independen dan regulator Inggris, menambahkan bahwa regulator secara terbuka menegaskan bahwa "tidak ada kekhawatiran".
Izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mungkin memakan waktu lebih lama karena badan tersebut tidak mungkin menyetujui vaksin berdasarkan penelitian yang dilakukan di tempat lain, terutama mengingat pertanyaan mengenai hasil, kata Soriot.
Baca Juga: COVAXX teken perjanjian US$ 2,8 miliar untuk penyediaan vaksin Covid-19
Otorisasi di beberapa negara masih diharapkan sebelum akhir tahun, tambahnya.
Kepala peneliti AstraZeneca Mene Pangalos mengatakan kepada Reuters pada hari Senin bahwa para peneliti telah menemukan rezim setengah dosis secara tidak sengaja, mengatakan subkelompok percobaan diberi dosis awal yang lebih kecil karena kesalahan.
Sebelumnya dia mengatakan bahwa perusahaan akan memulai diskusi dengan FDA untuk mengubah desain uji coba vaksin Covid-19 eksperimental untuk menambahkan rezim dosis yang lebih efektif.