Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi
Kerja keras Orion dan timnya lambat laun menuai pengakuan. Pengembangan BigFix sebagai perusahaan rintisan, menarik minat banyak pihak. Satu persatu tawaran berdatangan, mulai dari tawaran penanaman modal, hingga akuisisi.
Aliran modal memang menyebabkan BigFix punya lebih banyak sumber daya. Namun di sisi lain, hal ini juga menimbulkan kejengkelan dalam diri Orion dan ayahnya, lantaran kian banyak orang yang ikut campur urusan manajerial.
Saat kejengkelan tersebut memuncak, keduanya memilih untuk menjual BigFix. Sang pembeli adalah perusahaan teknologi raksasa, IBM, dengan harga pembelian senilai US$ 400 juta pada tahun 2010.
Namun tak banyak yang tahu, beberapa tahun sebelum akuisisi BigFix oleh IBM, Orion telah menyiapkan rencana lain. Secara rahasia, dia mulai merancang program keamanan siber. Orion bermimpi, produknya ini bisa lebih unggul dari produk sejenis yang sudah ada di pasaran.
Saat BigFix dijual, Orion mulai menajamkan proyek pribadinya, yang kini menjelma menjadi Tanium Inc. Meski ini adalah ide Orion, namun posisi chief executive officer (CEO) masih dipercayakan pada sang ayah. Pada awal berdiri, Tanium dibantu 12 insinyur mantan pekerja BigFix.
Butuh waktu selama lima tahun hingga Tanium merilis produk pertamanya. Kerja keras dan totalitas Orion terbukti membawanya ke gerbang kesuksesan.
Dengan usia yang masih muda, sangat memungkinkan Orion menambah pundi kekayaan pribadinya yang menurut Forbes kini berjumlah US$ 1 miliar.
(Bersambung)