kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Atas nama stabilitas negara, militer Myanmar blokir Facebook


Kamis, 04 Februari 2021 / 13:30 WIB
Atas nama stabilitas negara, militer Myanmar blokir Facebook


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Militer Myanmar, Kamis (4/2), memblokir Facebook atas nama memastikan stabilitas negara, saat mereka mengonsolidasikan kekuasaan menyusul kudeta dan penahanan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Langkah untuk membungkam aktivis online itu setelah polisi Myanmar mengajukan tuntutan terhadap pemenang Nobel Perdamaian Suu Kyi karena mengimpor peralatan komunikasi secara ilegal.

Dan, pemblokiran Facebook terjadi ketika tekanan internasional tumbuh pada junta Myanmar untuk menerima hasil pemilu November 2020 yang dimenangkan partai Suu Kyi secara telak.

Di Myanmar, penentangan terhadap junta muncul dengan sangat kuat di Facebook, yang merupakan platform internet utama untuk sebagian besar negara serta mendukung komunikasi untuk bisnis dan pemerintah.

Baca Juga: Militer Myanmar bebaskan 400 orang tahanan, tak termasuk Aung San Suu Kyi

Orang-orang di Yangon dan kota-kota lain di Myanmar memukul panci dan wajan serta membunyikan klakson mobil untuk malam kedua pada Rabu (3/2), sebagai protes terhadap kudeta Senin. Gambar-gambar protes itu beredar luas di Facebook.

Jejaring sosial itu juga telah digunakan untuk berbagi gambar kampanye ketidakpatuhan staf di rumahsakit pemerintah di seluruh negeri, yang menuduh tentara menempatkan kepentingannya di atas wabah virus corona yang telah menewaskan lebih dari 3.100 orang Myanmar.

Pemblokiran Facebook hingga 7 Februari

Kementerian Komunikasi dan Informasi Myanmar mengatakan, Facebook, yang digunakan oleh setengah dari 53 juta penduduk negara yang sebelumnya bernama Burma itu, akan diblokir hingga 7 Februari.

"Saat ini, orang-orang yang mengganggu stabilitas negara menyebarkan berita palsu dan informasi yang salah dan menyebabkan kesalahpahaman di antara orang-orang dengan menggunakan Facebook," kata Kementerian Komunikasi dan Informasi Myanmar dalam pernyataan tertulis, Kamis (4/2), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Tuduh lakukan impor ilegal, polisi Myanmar ajukan tuntutan atas Aung San Suu Kyi

Namun, pemblokiran tidak merata. Beberapa orang masih bisa mengakses Facebook, meskipun koneksinya lambat. Sementara yang lain menggunakan VPN untuk menghindari pemblokiran.

Suu Kyi tidak terlihat sejak penangkapannya pada Senin (1/2) dini hari bersama dengan para pemimpin teratas partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). 

Seorang pejabat NLD mengungkapkan, Suu Kyi menjalani tahanan rumah di ibu kota, Naypyidaw, tetapi belum ada kabar tentang keberadaannya dari junta.

Selanjutnya: Panglima Militer Myanmar: Pengambilalihan kekuasaan tak terhindarkan




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×