Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - LONDON. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta warga Inggris untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan. Dan, memerintahkan bar juga restoran tutup lebih awal untuk mengatasi gelombang kedua virus corona baru yang menyebar dengan cepat, dengan pembatasan yang mungkin berlangsung enam bulan.
Setelah para ilmuwan Pemerintah Inggris memperingatkan bahwa kematian dapat melonjak tanpa tindakan segera, Johnson memutuskan penguncian tambahan seperti yang dia lakukan pada Maret. Tetapi, dia mengatakan, tindakan lebih lanjut dapat pemerintah ambil jika penyebaran virus corona gagal ditekan.
"Kami berhak untuk mengerahkan daya tembak yang lebih besar, dengan pembatasan yang jauh lebih besar," kata Johnson kepada Parlemen Inggris, Selasa (22/9), setelah pertemuan darurat dengan para menteri.
Baca Juga: Sekolah-sekolah di Inggris akan tetap buka saat gelombang kedua Covid-19
"Kita hanya akan bisa menghindarinya jika tindakan baru kami berhasil dan perilaku kita berubah," ujar dia seperti dikutip Reuters.
Johnson menyatakan, Inggris telah mencapai titik yang sama berbahaya dengan negara-negara seperti Spanyol dan Prancis.
Kerahkan militer
"Kami tidak akan menyisihkan upaya dalam mengembangkan vaksin, perawatan, dan bentuk baru pengujian massal. Tetapi, kecuali kami membuat kemajuan yang gamblang, kami harus berasumsi bahwa pembatasan yang telah saya umumkan akan tetap berlaku selama mungkin enam bulan," ungkapnya.
Hanya beberapa minggu setelah mendesak orang untuk mulai kembali ke tempat kerja, Johnson menyarankan pekerja kantoran untuk tinggal di rumah jika mereka bisa. Dia memerintahkan semua pub, bar, restoran, dan layanan lainnya untuk tutup pada pukul 10 malam mulai Kamis (24/9), dengan hanya table service yang diizinkan selama jam buka.
“Saya minta maaf, ini akan merugikan banyak bisnis yang baru saja bangkit kembali,” kata Johnson.
Baca Juga: Kasus corona melonjak, Inggris wajibkan restoran dan pub tutup lebih awal
Bisnis yang melanggar aturan akan kena denda, dan bakal ada penegakan hukum yang lebih keras terhadap orang-orang yang tidak patuh, Perdana Menteri Inggris menegaskan. Sementara militer bisa membantu polisi dalam penegakan aturan.
Namun, sekolah dan universitas akan tetap buka.
Tindakan pembatasan tambahan itu setelah penasihat Pemerintah Inggris mengatakan, kasus baru virus corona bisa mencapai 50.000 per hari pada pertengahan Oktober nanti.
Inggris mencatat angka kematian akibat virus corona terbesar di Eropa, dengan 41.788. Sementara total kasus lebih dari 399.000, setelah mendapat tambahan infeksi baru 4.368 pada 21 September.