kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Atasi ketimpangan sosial, China minta korporasi tingkatkan sumbangan sosial


Rabu, 25 Agustus 2021 / 14:30 WIB
Atasi ketimpangan sosial, China minta korporasi tingkatkan sumbangan sosial
ILUSTRASI. Bendera merah raksasa di luar Museum Partai Komunis Tiongkok yang dibuka menjelang peringatan 100 tahun berdirinya Partai di Beijing, China, Jumat (25/6/2021). REUTERS/Thomas Peter


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Guna mengatasi ketimpangan sosial yang semakin tinggi, Presiden China Xi Jinping memulai kampanye Kemakmuran Bersama. Agenda dari penguasa partai komunis ini memaksa korporasi besar dan orang kaya di China untuk menyumbangkan lebih banyak keuntungan untuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. 

Bahkan,saat ini Xi memiliki prioritas utama dalam pengentasan kemiskinan pedesaan, mengutip Bloomberg, Rabu (25/8). Kampanye ini pun mulai diterapkan oleh para perusahaan teknolog di China.

Pinduoduo Inc misalnya akan menyumbangkan semua laba bersih pertamanya sejak menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Dana itu akan digunakan untuk mendukung petani dan area pertanian di negara itu. 

Bahkan, Pinduoduo akan terus memberikan pendapatan setidaknya sampai donasi mencapai ¥ 10 miliar atau setara US$ 1,5 miliar. Co-founder Pinduoduo Colin Huang sebelumnya telah berjanji untuk membiayai penelitian sains secara pribadi.

Baca Juga: China kirim 3 kapal perang ke Laut Jepang, beri peringatan ke Jepang?

Memang perusahaan e-commerce ini semakin dikenal dan digunakan oleh banyak penggunanya di China lantaran memberikan diskon besar kepada pelanggan ketika mereka membeli produk secara bersama-sama.

“Peningkatan kapasitas sektor pertanian telah menjadi bagian penting bagi bisnis kami sejak awal berdiri. Sebab, pertanian menyentuh kehidupan sehari-hari setiap orang dan memiliki tingkat digitalisasi yang relatif rendah. Kami ingin membawa lebih banyak petani dan bekerja bersama dengan mereka untuk meningkatkan kehidupan dan mata pencaharian mereka,” kata Chief Executive Officer Pinduoduo Chen Lei kepada para analis.

Pengumuman Pinduoduo datang setelah serangkaian kontribusi serupa dari perusahaan terbesar dan orang-orang terkaya di negara itu. Tencent Holdings Ltd pekan lalu mengatakan akan menggandakan jumlah uang yang dialokasikan untuk program tanggung jawab sosial.

Hal ini menandai salah satu upaya filantropi terbesar oleh raksasa internet itu saat regulator memperketat pengawasan melalui berbagai peraturan baru. Guna menyukseskan kampanye redistribusi kekayaan pemerintah itu, Tencent akan memberikan dana tanggung jawab sosial berkelanjutan senilai  ¥ 50 atau sekitar US$ 7,7 miliar.

Baca Juga: WHO: Politik sama sekali tidak memiliki tempat dalam penelusuran asal-usul COVID-19

Padahal pada April lalu, Tencent telah menyatakan komitmen untuk menyumbangkan dana senilai ¥ 50 atau sekitar US$ 7,7 miliar  untuk program ini. Artinya, perusahaan paling bernilai di China ini akan menyumbangkan dana senilai US$ 15 miliar untuk menyukseskan kampanye Xi.  

Komitmen Tencent ini akan difokuskan pada berbagai bidang. Mulai dari peningkatan pendapatan bagi masyarakat miskin, meningkatkan bantuan medis, mempromosikan efisiensi ekonomi pedesaan, dan mensubsidi program pendidikan.

Kendati demikian, investor tidak memiliki keraguan terhadap langkah perusahaan China memenuhi permintaan presiden. Terbukti dari saham Pinduoduo tetap melonjak 22% di perdagangan AS setelah perusahaan mengumumkan penggunaan keuntungan perusahaan yang akan digunakan untuk dana sosial itu.

"Langkah ini menunjukkan kesediaan perusahaan untuk mengambil tanggung jawab sosial dan mengeksplorasi peluang baru di samudra biru, meskipun margin keuntungan mungkin ditekan lagi oleh investasi ini,” tulis analis di China International Capital Corp dalam sebuah catatan penelitian.

Sebenarnya memberikan kontribusi amal dari keuntungan perusahaan merupakan hal yang wajar.  Di Amerika Serikat misalnya sempat menjadi tren.

Namun belakangan, praktik ini menurun setelah muncul berbagai kritik bahwa para eksekutif perusahaan terutama Chief Executive Officer (CEO) perusahaan menggunakan uang pemegang saham untuk filantropi pribadi.

Selanjutnya: Amerika Serikat dikabarkan setujui lisensi untuk Huawei membeli chip otomotif



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×