kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Australia Berencana Tutup Akes Media Sosial untuk Anak-Anak


Selasa, 10 September 2024 / 11:39 WIB
Australia Berencana Tutup Akes Media Sosial untuk Anak-Anak
ILUSTRASI. Aplikasi Facebook, TikTok, Twitter, YouTube, dan Instagram terlihat di smartphone dalam ilustrasi yang diambil, 13 Juli 2021.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Pemerintah Australia mengumumkan rencananya untuk memblokir akses media sosial untuk anak-anak mulai tahun ini. Faktor kesehatan fisik dan mental jadi alasan.

Rencana tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Anthony Albanese pada hari Selasa (10/9). Dirinya mengatakan bahwa uji coba akan dimulai beberapa bulan ke depan untuk rentang usia tertentu.

"Saya ingin melihat anak-anak melepaskan perangkat mereka dan pergi ke lapangan sepak bola, kolam renang, dan lapangan tenis," kata Albanese, dikutip ABC News.

Baca Juga: Bermain Media Sosial Bisa Bikin Depresi?

Meski tidak secara khusus menyebutkan rentang usia anak-anak yang akan terkena batasan, namun Albanese memperkirakan batas usia anak adalah 14 atau 16 tahun.

"Kami ingin mereka mempunyai pengalaman nyata dengan orang-orang nyata karena kami tahu bahwa media sosial menyebabkan kerugian sosial," lanjutnya.

Albanese secara khusus menyoroti dampak cyberbullying terhadap kesehatan mental anak-anak. Menurutnya, anak-anak mudah terpapar konten digital yang dapat merugikan mereka.

Baca Juga: 6 Fitur Smartphone untuk Mencegah Kecanduan Bermain Media Sosial

"Ini adalah masalah global yang coba ditangani oleh pemerintah di seluruh dunia. Kami tahu bahwa ini tidak sederhana dan tidak mudah, jika tidak, pemerintah pasti sudah meresponsnya sebelumnya," pungkas Albanese.

Beberapa negara memang telah berusaha membatasi penggunaan media sosial pada anak di bawah umur. Sayangnya, celah teknologi seperti layanan jaringan pribadi virtual (VPN) sejauh ini selalu berhasil mengakali sistem.

Bulan Juli lalu, regulator eSafety Australia meminta perusahaan-perusahaan internet untuk membuat peraturan yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah digital pada anak.

Regulator juga meminta agar aturan itu mampu menghentikan anak-anak melihat pornografi dan materi tidak pantas lainnya.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×