kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Australia memperingatkan, sulit untuk mencegah penyebaran virus corona baru


Selasa, 21 Januari 2020 / 16:37 WIB
Australia memperingatkan, sulit untuk mencegah penyebaran virus corona baru
ILUSTRASI. Turis berbaris untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di bagian kedatangan Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand, 19 Januari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - CANBERRA. Australia bakal memeriksa penumpang pesawat yang datang dari Wuhan, China, dalam upaya menghentikan penyebaran virus corona baru. Tapi, negeri kanguru menyatakan, sulit untuk mencegah penyebaran wabah itu.

Pihak berwenang China, Selasa (21/1), mengkonfirmasi, sebanyak 291 orang telah tertular virus corona baru hingga Senin (20/1), yang menyebabkan pneumonia dan sudah menewaskan empat orang di Kota Wuhan.

Virus yang bisa menular dari manusia ke manusia itu berawal dari Wuhan. Tapi, empat kasus telah dilaporkan di Thailand, Jepang, dan Korea Selatan, meningkatkan kekhawatiran tentang penyebarannya melalui perjalanan udara internasional.

Baca Juga: Australia isolasi pria yang diduga terserang virus mirip SARS setelah kunjungi Wuhan

Brendan Murphy, Kepala Petugas Medis untuk Pemerintah Australia, mengatakan, para petugas biosecurity akan mulai memeriksa penumpang yang tiba di Sydney dengan tiga penerbangan mingguan dari Wuhan mulai Kamis (23/1).

Penumpang dari Wuhan akan mendapat pamflet informasi dan diminta untuk melapor jika mereka mengalami demam atau dicurigai mungkin menderita penyakit mematikan tersebut.

Cuma, Murphy menyebutkan, langkah-langkah itu hanya memberikan perlindungan terbatas. “Anda tidak bisa sepenuhnya mencegah penyebaran penyakit tersebut ke negara ini. Masa inkubasi mungkin seminggu,” kata Murphy kepada wartawan di Canberra, Selasa (21/1).

Baca Juga: Virus baru corona makin mencemaskan, panel darurat WHO gelar pertemuan

"Ini tentang mengidentifikasi mereka yang berisiko tinggi dan memastikan mereka yang berisiko tinggi tahu tentang hal itu dan tahu cara mendapatkan perawatan medis," ujar Murphy seperti dikutip Reuters.

China adalah sumber turis terbesar Australia, dengan lebih dari satu juta orang pelesiran ke benua biru terang tahun lalu. Sekitar 160 penerbangan tiba di Australia dari Tiongkok setiap minggu.

Karena itu, Murphy menyatakan, wisatawan Tiongkok bisa masuk ke Australia melalui kota lain di China. Sebab, hanya ada tiga penerbangan dari Wuhan setiap minggu dengan tujuan Sydney.

Baca Juga: China: Korban meninggal akibat virus corona menjadi 4 orang

Maskapai bakal menambah penerbangan termasuk ke Australia lantaran ratusan juta orang China bakal melakukan perjalanan di dalam negeri dan luar negeri selama liburan Tahun Baru Imlek mulai pekan ini.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison meminta masyarakat untuk tetap tenang. "Kami siap untuk menanggapi situasi ini dan kami akan terus memantau dan mengambil tindakan jika perlu," kata Morrison dalam unggahan di akun Twitter seperti Reuters lansir.

Pemerintah Australia, Morrison menambahkan, akan meningkatkan nasehat perjalanan ke Wuhan guna memaksa warga Australia untuk mempertimbangkan kembali bepergian ke kota itu.

Baca Juga: Waspada, virus misterius di China bisa menular dari manusia ke manusia




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×