Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Nina Dwiantika
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Australia memasuki babak baru dalam regulasi dunia digital setelah larangan penggunaan media sosial bagi anak di bawah 16 tahun resmi berlaku pekan ini. Kebijakan yang diklaim sebagai yang pertama di dunia ini langsung mengguncang industri teknologi, memicu beragam reaksi publik, serta membuka diskusi luas tentang masa depan keselamatan digital bagi generasi muda. Aturan ini diterapkan untuk menekan risiko paparan konten berbahaya pada remaja.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengakui, masa transisi pelarangan media sosial bagi anak usia di bawah 16 tahun yang mulai diberlakukan pekan ini tidak akan berjalan mulus. Sehari setelah aturan diberlakukan, lini masa media sosial justru dipenuhi komentar dari pengguna yang mengaku berusia di bawah 16 tahun.
Salah satu komentar di akun TikTok Albanese bahkan menantang, "Aku masih di sini, tunggu sampai aku bisa memilih." Albanese mengatakan, perubahan besar seperti ini memang tidak bisa terjadi secara instan. Menurutnya, tidak realistis mematikan lebih dari satu juta akun hanya dalam satu hari, namun ia menegaskan, proses penyaringan pengguna sudah mulai berjalan.
Reuters (12/12) melaporkan, aturan tersebut mewajibkan 10 platform digital terbesar, di antaranya TikTok, Instagram, YouTube, Twitch, dan Reddit, memblokir pengguna di bawah usia 16 tahun. Jika tidak patuh, perusahaan berpotensi menghadapi denda hingga A$ 49,5 juta.
Pemerintah menilai platform memerlukan waktu untuk menyesuaikan sistem mereka, sementara di sisi lain perusahaan seperti Meta tetap menyampaikan keberatan. Meta berpendapat kebijakan ini justru dapat mendorong remaja berpindah ke sudut internet yang lebih sulit diawasi, serta menimbulkan penerapan aturan yang tidak konsisten.
Kebijakan baru Australia ini juga menarik perhatian internasional. Pemerintah dari sejumlah negara, seperti Prancis, Denmark, dan Malaysia, telah menyatakan minat untuk meniru pendekatan Australia. Media lokal melaporkan bahwa Senator Partai Republik AS Josh Hawley secara terbuka mendukung kebijakan tersebut.
Baca Juga: AS Luncurkan Visa Emas, Jalur Menjadi Warga Amerika
Di tengah maraknya pembahasan, data Google menunjukkan pencarian VPN di Australia melonjak ke level tertinggi dalam sekitar satu dekade pada pekan menjelang implementasi aturan. Penyedia layanan VPN gratis Hide.me mencatat, lonjakan kunjungan 65% dari Australia, meski belum menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah unduhan.
Ketika platform besar mulai bergerak menyesuaikan diri, aplikasi yang tidak termasuk dalam daftar platform yang diatur justru menikmati efek samping yang menguntungkan. Beberapa aplikasi mendadak naik ke puncak daftar unduhan. Lemon8, aplikasi milik ByteDance, memperketat ketentuan usia dengan menetapkan batas minimum 16 tahun.
Sementara aplikasi berbagi foto Yope mengaku mengalami pertumbuhan pesat hingga mencapai 100.000 pengguna di Australia, meski perusahaan menegaskan bahwa mereka merupakan layanan pesan privat, bukan media sosial.
UNICEF mengingatkan bahwa kebijakan batas usia tidak bisa berdiri sendiri tanpa perbaikan pada desain platform dan sistem moderasi konten.
Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Global Melambat













