Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pasar saham AS mengalami kemajuan pesat pada tahun 2024, dengan S&P 500 naik 28% secara impresif pada bulan Desember.
Akan tetapi, penulis buku Rich Dad, Poor Dad Robert Kiyosaki melihat awan gelap di cakrawala. Dan ketika badai itu menerjang, ada satu generasi yang akan merasakan dampaknya.
Dalam suatu unggahan di media social X, Kiyosaki menuliskan bahwa ketika pasar saham meledak, generasi baby boomer akan menjadi pecundang terbesar.
Mengutip Money Wise, sebagai seorang boomer sendiri, ia mengakui bahwa generasinya beruntung.
Data mendukung klaim itu, di mana ada laporan yang menunjukkan bahwa generasi baby boomer kemungkinan merupakan generasi terkaya yang pernah hidup.
Tetapi rentetan keberuntungan itu tidak akan bertahan selamanya, ia memperingatkan.
“KESALAHAN terbesar dalam sejarah akan segera terjadi. Harap bersikap proaktif dan jadilah kaya … sebelum para BOOMER bangkrut,” ungkapnya.
Jadi, bagaimana orang-orang dapat mempersiapkan diri? Kiyosaki memberikan beberapa nasihat bijak.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Bocorkan 3 Tips Investasi Terbaik bagi para Pemula
“Jika saya adalah anak seorang BOOMER … saya akan mendorong orang tua saya untuk menjual rumah, saham, dan obligasi mereka sekarang … saat harga sedang tinggi … sebelum KESALAHAN itu datang … dan membeli emas, perak, dan Bitcoin sekarang … sebelum ibu dan ayah BOOMER Anda pindah bersama Anda … atau mengharapkan Anda membayar biaya perawatan kesehatan atau pemakaman mereka yang terus meningkat,” paparnya.
Logam mulia
Rekomendasi Kiyosaki untuk berinvestasi dalam perak dan emas tidaklah mengejutkan. Ia telah menjadi pendukung vokal logam mulia selama beberapa dekade.
Pada bulan Oktober 2023, Kiyosaki meramalkan: “Emas akan segera menembus US$ 2.100 dan kemudian meroket. Anda akan berharap telah membeli emas di bawah US$ 2.000. Perhentian berikutnya adalah emas di US$ 3.700.”
Ramalan itu telah mendapatkan daya tarik. Harga emas melonjak pada tahun 2025, sekarang berada pada sekitar US$ 3.100 per ons.
Baca Juga: Bukan Emas atau Bitcoin! Ini Aset Andalan Robert Kiyosaki yang Mengejutkan Investor
Perak dan emas telah lama dianggap sebagai lindung nilai yang populer terhadap inflasi. Alasannya sederhana: bank sentral tidak dapat mencetak logam mulia dalam jumlah yang tidak terbatas seperti uang fiat.
Kiyosaki mengungkapkan bahwa ia telah membeli tambang emas dan perak sejak tahun 1985 dan sekarang ia "secara harfiah memiliki berton-ton emas dan perak."