Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Perusahaan energi di Amerika Serikat (AS) telah mengurangi produksi minyak lepas pantai hingga 91% dan memotong operasional penyulingan bensin yang berada di pabrik Louisiana yang ada di jalur badai Ida.
Gubernur Louisiana John Bel Edwards mengatakan, Badai Ida akan menjadi salah satu badai terkuat yang melanda negara bagian Louisiana setidaknya sejak tahun 1850-an.
Hal ini pun membuat harga bahan bakar minyak (BBM) regional naik, untuk mengantisipasi kerugian produksi.
Di akhir pekan, Phillips 66 menyelesaikan penutupan kilang Alliance yang berada di pantai Louisiana, dan PBF Energy Inc juga mengurangi pemrosesan di Chalmette, Louisiana, kata orang yang mengetahui masalah tersebut, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Harga minyak melonjak lebih dari 10% di pekan ini, kenaikan terbesar sejak Juni 2020
Exxon Mobil Corp juga memangkas produksi sebesar 50% di kilang Baton Rouge, Louisiana, kata sumber yang akrab dengan operasional pabrik.
Patrick DeHaan, Head of Petroleum Analysis GasBuddy mengatakan, permintaan bensin di Louisiana naik 71% untuk pekan yang berakhir 27 Agustus lalu.
Hal tersebut terjadi setelah Badai Ida, yang merupakan badai kesembilan dan badai keempat musim badai Atlantik 2021, diprediksi memiliki kekuatan melebihi Badai Laura. Asal tahu saja, Badai Laura merupakan badai Kategori 4 terakhir yang menyerang Louisiana.
Wilayah Louisiana hancur pada Agustus 2005 oleh Badai Katrina, yang menewaskan lebih dari 1.800 orang.
Scott Pierce, 32, dievakuasi ke Florida untuk melarikan diri dari Ida.
"Kami ketakutan," kata Pierce, seorang insinyur yang khawatir tentang rumahnya di tepi Danau Pontchartrain, lokasi banjir terburuk di Badai Katrina.
Sabtu (28/8). Pusat Badai Nasional atawa National Hurricane Center (NHC) mengungkapkan, Badai Ida berada sekitar 200 mil (320 km) tenggara muara Sungai Mississippi, dan membawa angin berkecepatan 105 mil per jam (169 kilometer per jam) dan mengarah ke pantai Louisiana.
Kekuatan Badai Ida yang meningkat di atas perairan Teluk Meksiko ini membuat puluhan ribu orang mengungsi dari daerah pesisir.
Baca Juga: Mata uang Asia perkasa terhadap dolar AS, baht Thailand pimpin penguatan di pekan ini
Ramalan cuaca pun menyebut Badai Ida dapat mendarat di AS pada Minggu (29/8) malam waktu setempat sebagai badai Kategori 4 yang sangat berbahaya.
Badai Ida diperkirakan menghasilkan angin dengan kecepatan 140 mil per jam (225 kpj), hujan deras dan gelombang pasang yang bisa terjun sebagian besar garis pantai Louisiana di bawah beberapa kaki air.
"Kami khawatir tentang pengembangan ledakan sesaat sebelum mendarat," kata Jim Foerster, Kepala Meteorologi di DTN, yang memberikan saran cuaca kepada perusahaan minyak dan transportasi.
Banjir dari gelombang Badai Ida, air yang tinggi didorong oleh angin badai, bisa mencapai antara 10 dan 15 kaki (3 dan 4,5 meter) di sekitar muara Sungai Mississippi, dengan tingkat yang lebih rendah memanjang ke timur di sepanjang garis pantai yang berdekatan dari Mississippi dan Alabama, kata NHC.