Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Tantangan Besar
PHK ini terjadi saat Samsung menghadapi tekanan yang semakin besar pada unit-unit utamanya.
Bisnis chip andalannya mengalami pemulihan yang lebih lambat dibandingkan dengan pesaingnya setelah penurunan tajam dalam industri yang membuat keuntungannya turun ke level terendah dalam 15 tahun terakhir.
Pada bulan Mei, Samsung mengganti kepala divisi semikonduktornya dalam upaya mengatasi "krisis chip" saat perusahaan ini berusaha mengejar ketertinggalan dari pesaing yang lebih kecil, SK Hynix, dalam memasok chip memori kelas atas yang digunakan dalam chipset kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: Samsung Electronics Akuisisi Oxford Semantic Technologies untuk Tingkatkan AI
Di pasar ponsel pintar premium, Samsung menghadapi persaingan ketat dari Apple dan Huawei dari China, sementara di bidang manufaktur chip kontrak, Samsung sudah lama tertinggal dari TSMC.
Di India, yang memberikan pendapatan tahunan sekitar US$12 miliar bagi Samsung, aksi mogok terkait upah mengganggu produksi.
Salah satu sumber yang mengetahui rencana ini mengatakan bahwa PHK dilakukan sebagai persiapan menghadapi penurunan permintaan global untuk produk teknologi karena perlambatan ekonomi dunia.
Sumber lain mengatakan, Samsung sedang berupaya memperkuat keuntungan dengan mengurangi biaya.
Belum jelas apakah Samsung juga akan memangkas tenaga kerja di kantor pusatnya di Korea Selatan.
Salah satu sumber mengatakan, Samsung akan sulit melakukan PHK di Korea Selatan karena itu adalah isu yang sensitif secara politik.
Baca Juga: Serikat Pekerja Samsung di Korea Selatan Memulai Aksi Mogok Kerja Tiga Hari
Grup Samsung, konglomerat tempat Samsung Electronics menjadi permata mahkota adalah pemberi kerja terbesar di negara tersebut dan memainkan peran penting dalam ekonominya.
PHK juga dapat memicu keresahan tenaga kerja di dalam negeri. Serikat pekerja di Samsung Electronics baru-baru ini melakukan aksi mogok selama beberapa hari, menuntut kenaikan gaji dan tunjangan.
Saham Samsung Electronics, saham paling berharga di Korea Selatan, diperdagangkan pada level terendah dalam 16 bulan pada Rabu.
Menyusul beberapa analis menurunkan perkiraan keuntungan untuk perusahaan tersebut baru-baru ini, dengan mengutip lemahnya pemulihan permintaan untuk ponsel pintar dan komputer pribadi.