kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Badai PHK Dikabarkan Melanda Samsung Electronics


Rabu, 11 September 2024 / 17:31 WIB
Badai PHK Dikabarkan Melanda Samsung Electronics
ILUSTRASI. FILE PHOTO - The logo of Samsung Electronics is seen at its office building in Seoul, South Korea, March 23, 2018. REUTERS/Kim Hong-Ji/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SEOUL/NEW DELHI. Samsung Electronics, produsen terkemuka smartphone, TV, dan chip memori dunia, berencana memangkas hingga 30% tenaga kerja di luar negeri pada beberapa divisinya, menurut tiga sumber yang memiliki pengetahuan langsung terkait hal ini.

Samsung, yang berbasis di Korea Selatan, telah menginstruksikan anak perusahaan di seluruh dunia untuk mengurangi staf penjualan dan pemasaran sekitar 15% dan staf administrasi hingga 30%, menurut dua dari sumber tersebut.

Rencana ini akan diterapkan sebelum akhir tahun ini dan akan mempengaruhi pekerjaan di Amerika, Eropa, Asia, dan Afrika, menurut salah satu sumber.

Baca Juga: Bisnis Teknologi Global Tumbuh, Ekspor Korea Selatan Melonjak

Enam sumber lainnya yang akrab dengan masalah ini juga mengonfirmasi pengurangan jumlah karyawan secara global yang direncanakan oleh Samsung.

Belum jelas berapa banyak karyawan yang akan terkena dampak dan negara serta unit bisnis mana yang paling terpengaruh.

Sumber-sumber tersebut menolak disebutkan namanya karena ruang lingkup dan rincian pemutusan hubungan kerja (PHK) ini masih bersifat rahasia.

Dalam pernyataannya, Samsung mengatakan bahwa penyesuaian tenaga kerja di beberapa operasi luar negeri adalah hal yang rutin dan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi.

Samsung menambahkan bahwa tidak ada target khusus untuk rencana ini, serta tidak memengaruhi staf produksinya.

Baca Juga: Samsung Sebut, Galaxy Z Fold6 dan Z Flip6 Jadi Incaran Eksekutif dan Selebritis

Samsung mempekerjakan total 267.800 orang hingga akhir 2023 dan lebih dari separuhnya atau sekitar 147.000 karyawan, berbasis di luar negeri, menurut laporan keberlanjutan terbaru perusahaan tersebut.

Sebagian besar pekerjaan tersebut berada di bidang manufaktur dan pengembangan. Sementara staf penjualan dan pemasaran mencapai sekitar 25.100 orang, dengan 27.800 lainnya bekerja di bidang lain, menurut laporan tersebut.

"Mandat global" mengenai PHK ini dikirim sekitar tiga minggu lalu dan operasi Samsung di India sudah menawarkan paket pesangon kepada beberapa karyawan tingkat menengah yang telah keluar dalam beberapa minggu terakhir, menurut salah satu sumber langsung.

Jumlah total karyawan yang mungkin harus meninggalkan unit Samsung di India bisa mencapai 1.000 orang, tambah sumber tersebut.

Samsung mempekerjakan sekitar 25.000 orang di India.

Baca Juga: Samsung Electronics dan Serikat Pekerja yang Mogok Lanjutkan Negosiasi Hari Ini

Di China, Samsung telah memberi tahu stafnya tentang pemotongan tenaga kerja yang diperkirakan akan memengaruhi sekitar 30% karyawan di divisi penjualan, menurut laporan sebuah surat kabar Korea Selatan bulan ini.

Tantangan Besar

PHK ini terjadi saat Samsung menghadapi tekanan yang semakin besar pada unit-unit utamanya.

Bisnis chip andalannya mengalami pemulihan yang lebih lambat dibandingkan dengan pesaingnya setelah penurunan tajam dalam industri yang membuat keuntungannya turun ke level terendah dalam 15 tahun terakhir.

Pada bulan Mei, Samsung mengganti kepala divisi semikonduktornya dalam upaya mengatasi "krisis chip" saat perusahaan ini berusaha mengejar ketertinggalan dari pesaing yang lebih kecil, SK Hynix, dalam memasok chip memori kelas atas yang digunakan dalam chipset kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga: Samsung Electronics Akuisisi Oxford Semantic Technologies untuk Tingkatkan AI

Di pasar ponsel pintar premium, Samsung menghadapi persaingan ketat dari Apple dan Huawei dari China, sementara di bidang manufaktur chip kontrak, Samsung sudah lama tertinggal dari TSMC.

Di India, yang memberikan pendapatan tahunan sekitar US$12 miliar bagi Samsung, aksi mogok terkait upah mengganggu produksi.

Salah satu sumber yang mengetahui rencana ini mengatakan bahwa PHK dilakukan sebagai persiapan menghadapi penurunan permintaan global untuk produk teknologi karena perlambatan ekonomi dunia.

Sumber lain mengatakan, Samsung sedang berupaya memperkuat keuntungan dengan mengurangi biaya.

Belum jelas apakah Samsung juga akan memangkas tenaga kerja di kantor pusatnya di Korea Selatan.

Salah satu sumber mengatakan, Samsung akan sulit melakukan PHK di Korea Selatan karena itu adalah isu yang sensitif secara politik.

Baca Juga: Serikat Pekerja Samsung di Korea Selatan Memulai Aksi Mogok Kerja Tiga Hari

Grup Samsung, konglomerat tempat Samsung Electronics menjadi permata mahkota adalah pemberi kerja terbesar di negara tersebut dan memainkan peran penting dalam ekonominya.

PHK juga dapat memicu keresahan tenaga kerja di dalam negeri. Serikat pekerja di Samsung Electronics baru-baru ini melakukan aksi mogok selama beberapa hari, menuntut kenaikan gaji dan tunjangan.

Saham Samsung Electronics, saham paling berharga di Korea Selatan, diperdagangkan pada level terendah dalam 16 bulan pada Rabu.

Menyusul beberapa analis menurunkan perkiraan keuntungan untuk perusahaan tersebut baru-baru ini, dengan mengutip lemahnya pemulihan permintaan untuk ponsel pintar dan komputer pribadi.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×