Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Beasley mengakui bahwa WFP kini memanfaatkan sumber dayanya sendiri untuk membantu menutupi bantuan pangan hingga Desember setelah beberapa donor gagal memenuhi janji.
Banyak warga Aghanistan diketahui terpaksa menjual harta bendanya untuk membeli makanan. Orang-orang yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil juga tidak mendapatkan penghasilan yang sesuai karena pihak Taliban tidak sanggup mengatur keuangan.
Sejumlah kelompok kemanusiaan juga mendesak negara-negara, yang mengaku peduli dengan hak asasi manusia, untuk membantu warga Afghanistan yang kesulitan.
Jika tidak segera dilakukan, gelombang besar migrasi bisa saja terjadi seperti eksodus dari Suriah yang mengguncang Eropa pada tahun 2015.