Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - PARIS. Produsen pesawat komersil Airbus tengah memeriksa keretakan beberapa pesawat yang mereka produksi dan kini telah dioperasikan oleh maskapai penerbangan luar negeri. Contohnya saja, Airbus akan memeriksa sayap pesawat jet Qantas Airways Ltd tipe A380 Wings setelah ditemukan retakan di beberapa pesawat.
Dilansir dari Bloomberg, Rabu (10/7), keretan ini akan menimbulkan celah yang bisa mengurangi integrasi struktural sayap jika tidak diperbaiki, menurut Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA). Meski demikian, pesawat tidak perlu di-ground dan cukup melalui perbaikan secara terjadwal.
Pada tahap awal pengecekan akan mempengaruhi 25 pesawat superjumbo berusia tua yang masih beroperasi termasuk pesawat di maskapai penerbabangan Australia, Qantas Airways Ltd dan pesawat Singapore Airlines Ltd yang tersisa sebelum berusia 15 tahun.
Baca Juga: Boeing terancam kehilangan gelar sebagai produsen pesawat terbesar di dunia
Jurus Bicara Airbus mengatakan retakan kecil telah ditemukan pada sayap bagian belakang luar pada produksi awal pesawat tipe A380. Menurutnya, pemeriksaan dan perbaikan pesawat dapat dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan pesawat ketika kondisi berat. Namun temuan ini tidak terlalu mempengaruhi keamanan armada.
Dalam hal ini, Qantas membutuhkan pemeriksaan terhadap enam dari 12 pesawat dari tipe A380 tersebut. Pemeriksaan telah diselesaikan pada dua pesawat sehingga tidak perlu khawatir terhadap kondisi integritas struktural. Pada akhir Maret 2019 lalu, Singapore Air juga memerlukan pemeriksaan terhadap empat pesawatnya.
Selain mereka, maskapai penerbangan Eropa Deutsche Lufthansa AG, Air France, dan maskapai penerbangan charter Hi Fly yang juga memiliki pesawat produksi pertama juga membutuhkan pemeriksaan.
Baca Juga: Airbus dan Boeing mengisyaratkan akan mundur dari tender pengadaan jet tempur Kanada
Untuk mengetahui adanya keretakan tersebut, maskapai penerbangan harus menggunakan metode pengujian ultrasonik dan jika ditemukan kerusakan, beri tahu Airbus untuk instruksi perbaikan sebelum penerbangan berikutnya, menurut arahan EASA.
Airbus diperdagangkan pada harga 124,20 euro pada Rabu (10/7) di Paris, Prancis. Saham ini telah naik hampir 48% tahun ini, dan menghargai perusahaan yang berbasis di Toulouse, Perancis ini dengan nilai 96 miliar euro atau sekitar US$ 108 miliar.