Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
Ini adalah kedua kalinya dalam beberapa tahun terakhir bahwa musim pendakian telah terganggu. Sebelumnya ekspedisi dihentikan pada tahun 2015 setelah gempa besar melanda Nepal pada 25 April dan menewaskan sekitar 9.000 orang.
Delapan belas orang tewas di base camp Everest ketika longsoran salju yang dipicu oleh gempa menderu di lereng.
Baca Juga: WHO rekomendasikan Indonesia lakukan delapan tindakan hadapi virus corona Covid-19
"Ini adalah berita yang mengecewakan bagi para pemimpin ekspedisi kami dan klien kami yang telah berlatih selama berbulan-bulan untuk pendakian tahun ini," ujar Lukas Furtenbach, dari perusahaan pemandu yang berpusat di California, Furtenbach Adventure.
Adrian Ballinger dari perusahaan Alpenglow Expeditions mengatakan dia mengerti keputusan tersebut. "Meskipun membatalkan pendakian tidak pernah merupakan hasil yang kita inginkan, kali ini, itu adalah hal yang bertanggung jawab untuk dilakukan," kata dia.