Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bahrain mengatakan semua penerbangan ke dan dari Uni Emirat Arab dapat melintasi wilayah udaranya, sebuah langkah yang akan memungkinkan layanan udara antara Israel dan UEA terbang di atas kerajaan.
Dalam pemberitaan Aljazeera, kebijakan penerbangan itu datang atas permintaan UEA, menyusul kesepakatan bulan lalu yang menjadikan UEA menjadi negara Arab ketiga yang mencapai kesepakatan dengan Israel tentang normalisasi hubungan.
Perjanjian yang ditengahi AS, yang menutup bertahun-tahun kontak antara kedua negara dalam perdagangan dan teknologi telah dikecam oleh Palestina sebagai pengkhianatan.
Baca Juga: Sepakat dengan Israel, Iran: Pengkhianatan Uni Emirat Arab tak akan berlangsung lama
"Bahrain akan mengizinkan semua penerbangan yang datang dan berangkat dari Uni Emirat Arab ke semua negara untuk melintasi wilayah udaranya," dilaporkan kantor berita resmi Bahrain, mengutip sumber resmi di Kementerian Transportasi dan Telekomunikasi.
Keputusan itu memotong waktu terbang antara negara-negara Timur Tengah hingga beberapa jam. Bahrain, yang menampung Armada Kelima Angkatan Laut AS dan pangkalan angkatan laut Inggris, memiliki komunitas Yahudi yang bersejarah.
Israel dan Palestina bereaksi terhadap kesepakatan UEA
Bulan lalu, seorang pejabat Israel mengatakan Bahrain dan Oman bisa menjadi negara Teluk berikutnya yang mengikuti UEA dalam meresmikan hubungan dengan Israel.
Tetapi media pemerintah Bahrain melaporkan pekan lalu bahwa Raja Hamad telah memberi tahu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bahwa negara Teluk berkomitmen untuk pembentukan negara Palestina.
Awal pekan ini, Jared Kushner, menantu dan penasihat senior Presiden AS Donald Trump, terbang bersama delegasi tingkat tinggi Israel ke UEA pada penerbangan penumpang komersial langsung pertama antara kedua negara.
Baca Juga: AS klaim banyak negara Arab yang akan mendukung normalisasi hubungan UEA-Israel
Meskipun tidak ada negara Arab lain yang menunjukkan kesediaan untuk mengikuti UEA, Arab Saudi mengizinkan penerbangan charter El Al yang membawa Kushner dan Israel untuk menggunakan wilayah udaranya.
Pada hari Rabu, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengatakan kepada Kushner bahwa Doha tetap berkomitmen pada Inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002. Dalam prakarsa tersebut, negara-negara Arab menawarkan hubungan normalisasi Israel dengan imbalan kesepakatan kenegaraan dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina dan penarikan penuh Israel dari wilayah yang direbut dalam Perang Timur Tengah 1967.
UEA telah mempromosikan kesepakatan itu karena bergantung pada Israel yang menghentikan rencana kontroversialnya untuk mencaplok bagian Tepi Barat yang dicari oleh Palestina untuk negara masa depan mereka. Kesepakatan itu juga memungkinkan Abu Dhabi untuk membeli persenjataan canggih dari AS, termasuk jet tempur siluman F-35.