Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Nilai tukar baht Thailand dan peso Filipina melemah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (17/10/2025) pagi.
Sementara pergerakan sebagian besar mata uang Asia lainnya cenderung terbatas di tengah penurunan imbal hasil obligasi AS dan meningkatnya ketidakpastian pasar global.
Baca Juga: Dari Wall Street ke Asia: Gejolak Bank AS Picu Aksi Jual, Emas Jadi Raja Lagi
Baht Thailand turun 0,32% ke posisi 32,59 per dolar AS, sementara peso Filipina melemah 0,31% ke level 58,13 per dolar AS. Kurs rupiah juga terkoreksi tipis 0,12% ke Rp16.585 per dolar AS.
Mata uang Asia lain relatif stabil, termasuk yen Jepang yang menguat 0,11% ke 150,25 per dolar AS, dan dolar Singapura yang naik tipis 0,05% ke 1,293 per dolar AS.
Dolar Taiwan dan yuan China bergerak nyaris datar, masing-masing di 30,67 dan 7,12 per dolar AS.
Sejak awal tahun 2025, sebagian besar mata uang Asia tercatat menguat terhadap dolar AS seiring ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve.
Dolar Singapura memimpin penguatan dengan kenaikan 5,6% sepanjang tahun berjalan, disusul dolar Taiwan yang menguat 6,9%, dan ringgit Malaysia yang naik 5,8%.
Baca Juga: Melemah di Akhir Pekan, IHSG Turun 0,3% Pada Jumat Pagi (17/10)
Namun, beberapa mata uang masih mencatat pelemahan terhadap dolar, seperti rupiah yang turun 2,98%, rupee India yang melemah 2,51%, dan peso Filipina yang nyaris stagnan dengan penurunan 0,09%.
Kondisi pasar uang regional dipengaruhi oleh kombinasi faktor global, termasuk kekhawatiran baru terhadap sektor perbankan AS, meningkatnya ketegangan dagang AS–China, serta ekspektasi bahwa bank sentral utama akan mulai melonggarkan kebijakan moneter dalam beberapa bulan ke depan.