kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Bahtera Nuh Ditemukan? Peneliti Ungkap Bukti Mengejutkan dari Turki


Jumat, 16 Mei 2025 / 08:40 WIB
Bahtera Nuh Ditemukan? Peneliti Ungkap Bukti Mengejutkan dari Turki
ILUSTRASI. Tim peneliti independen asal Amerika Serikat kembali mengguncang dunia arkeologi dan kepercayaan religius global. REUTERS/Jose Luis Gonzalez


Sumber: NDTV | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim peneliti independen asal Amerika Serikat kembali mengguncang dunia arkeologi dan kepercayaan religius global dengan temuan terbaru mereka di situs Durupınar, sebuah formasi tanah berbentuk perahu raksasa yang terletak sekitar 29 kilometer di selatan Gunung Ararat, Turki.

Situs ini secara tradisional diyakini sebagai lokasi terakhir Bahtera Nuh, sebagaimana tertulis dalam Kitab Kejadian dalam Alkitab.

Penelitian yang dipimpin oleh Andrew Jones, anggota dari kelompok Noah's Ark Scans, menggunakan teknologi radar penembus tanah (ground-penetrating radar/GPR) untuk mengungkap struktur bawah tanah yang tidak biasa.

Hasilnya, mereka menemukan formasi sepanjang 538 kaki (sekitar 164 meter), dengan fitur internal yang sangat menyerupai kapal besar bertingkat seperti yang dijelaskan dalam Alkitab.

Struktur Bawah Tanah Menyerupai Kapal Tiga Lantai

Radar bawah tanah yang digunakan tim ini berhasil mendeteksi adanya rongga memanjang selebar sekitar 4 meter di bagian tengah formasi, yang mereka identifikasi sebagai jalur utama atau "terowongan tengah".

Baca Juga: Ilmuwan Peringatkan Fenomena yang Dapat Membawa Manusia Kembali ke Zaman Kegelapan

Lebih jauh, radar juga menunjukkan indikasi adanya tiga lapisan dek horizontal — yang secara mencolok mencerminkan deskripsi Bahtera Nuh dalam Kejadian 6:16: "Buatlah padanya tingkat bawah, tingkat kedua dan tingkat ketiga."

Temuan ini diperkuat dengan dugaan adanya "lorong samping dan tengah", yang menurut tim dapat menunjukkan struktur internal yang disengaja, menyerupai kompartemen dalam sebuah kapal.

Jejak Bahan Organik dan Anomali Kimiawi: Bukti Bahtera dari Sudut Ilmiah?

Meskipun belum ditemukan sisa kayu secara fisik, para peneliti melaporkan adanya "jejak kimiawi" yang mereka klaim sebagai residu dari bahan organik yang telah membusuk — mungkin kayu. Analisis tanah menunjukkan perbedaan signifikan antara sampel yang diambil dari dalam formasi dengan yang dari luar:

  • Kadar materi organik dua kali lipat lebih tinggi di dalam formasi.

  • Kandungan kalium 40% lebih tinggi, elemen yang umumnya berkaitan dengan pelapukan kayu.

  • Tingkat keasaman (pH) yang lebih rendah, mencerminkan proses dekomposisi biologis.

William Crabtree, ilmuwan tanah yang juga tergabung dalam tim penelitian, menyatakan bahwa kondisi ini tidak lazim untuk formasi geologis alami dan lebih cocok dengan situs di mana pernah terdapat struktur kayu yang membusuk seiring waktu.

Baca Juga: Ilmuwan Peringatkan: Gunung Berapi Raksasa Ini akan Meletus dalam Waktu Dekat!

Perbedaan Vegetasi: Petunjuk dari Alam Sekitar

Andrew Jones juga menunjukkan bahwa vegetasi yang tumbuh di atas formasi Durupınar berbeda secara visual dibandingkan dengan area sekitarnya.

Rumput di atas struktur berbentuk kapal tersebut tampak memiliki warna yang lebih gelap atau kaya, yang menunjukkan adanya pengaruh kimiawi atau biologis dari bawah permukaan — hal yang jarang terjadi pada formasi geologis alami.

Meskipun banyak ilmuwan mempertahankan pandangan skeptis terhadap klaim ini dan menganggap formasi Durupınar sebagai hasil fenomena alam seperti tanah longsor atau pengangkatan geologis, tim Jones tetap yakin bahwa kombinasi dimensi, struktur internal, serta data kimiawi tanah sangat menunjang hipotesis bahwa situs ini dulunya merupakan struktur buatan manusia.

Langkah selanjutnya yang direncanakan oleh tim adalah pengeboran inti (core drilling) dan pemindaian radar lanjutan untuk memperoleh bukti tambahan yang dapat membedakan apakah struktur ini merupakan formasi alami atau buatan manusia kuno.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×