Sumber: Wall Street Journal | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Fakta baru terkait balon mata-mata China yang melintasi langit AS awal tahun ini kembali terungkap. Balon itu disebut menggunakan teknologi buatan AS dalam operasinya.
Wall Street Journal (WSJ) pada hari Rabu (28/6) melaporkan, badan pertahanan dan intelijen AS menemukan bahwa balon tersebut membawa peralatan AS yang tersedia secara komersial.
Semua peralatan itu dioperasikan bersama dengan sensor China yang lebih khusus dan peralatan lain untuk mengumpulkan foto, video, dan informasi lainnya untuk dikirim ke China.
Temuan itu dianggap mendukung kesimpulan bahwa balon China itu benar-benar digunakan untuk memata-matai, dan bukan untuk pemantauan cuaca seperti yang diklaim China.
Baca Juga: China: Balon Misterius Milik AS Juga Sempat Muncul di Atas Xinjiang dan Tibet
Meskipun demikian, balon itu tampaknya tidak mengirim data dari perjalanan delapan hari di atas Alaska, Kanada, dan beberapa negara bagian AS yang berdekatan kembali ke China.
Pada bulan Februari, AS menembak jatuh sebuah balon milik China yang diduga merupakan peralatan mata-mata. Insiden itu memperburuk krisis diplomatik, terlebih balon terbang di atas lokasi militer yang sensitif.
AS bahkan menuduh China telah mengoperasikan program pengawasan global yang mencakup lebih dari 40 negara di lima benua dengan menggunakan balon sejenis.
Baca Juga: Militer AS Melacak Balon Misterius Lainnya yang Terbang di Atas Amerika
Masih di bulan Februari tahun ini, Sekretaris Pers Pentagon Patrick Ryder mengatakan bahwa balon pengintai China telah terlihat di Amerika Tengah, Amerika Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur dan Eropa dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, China juga mengklaim telah menemukan kehadiran balon serupa milik AS sejak awal tahun 2022. Balon milik AS itu bahkan disebut telah masuk ke wilayah udara China tanpa izin sebanyak lebih dari 10 kali.
Meskipun demikian, Kementerian Luar Negeri China tidak secara khusus menggambarkan balon tersebut sebagai balon milik militer atau untuk tujuan spionase dan tidak memberikan rincian lebih lanjut.