kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Bandel, kapal China lagi-lagi langgar batas teritori Jepang


Selasa, 07 Juli 2020 / 10:15 WIB
Bandel, kapal China lagi-lagi langgar batas teritori Jepang
ILUSTRASI. Kepal penjaga lepas pantai Jepang mencoba mengusir kapal China yang melewati perbatasan di sekitar wilayah Pulau Senkaku/Diaoyu. 8 Mei 2020.


Sumber: CNN | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kapal penjaga pantai milik China lagi-lagi melanggar batas teritorial dengan Jepang. Dalam empat hari terakhir, China tercatat sudah melakukan pelanggaran sebanyak dua kali.

Kapal-kapal China mulai datang sejauh 4 km dalam wilayah pulau Senkaku yang dikelola Jepang. Jauh melampaui batas 19,3 km yang sudah diakui secara internasional.

Hal ini memaksa Jepang untuk mulai melakukan penjagaan ketat pada setiap kapal China yang berada di dekat kapal penangkap ikan milik Jepang.

Sekretaris kabinet utama Jepang Yoshihide Suga megatakan, pemerintah pusat telah berulang kali mengajukan protes diplomatik kepada Beijing. Namun hasilnya nihil.

Baca Juga: Tegang, posisi kapal induk AS dan kapal perang China berdekatan di Laut China Selatan

Pulau Senkaku, atau oleh China disebut sebagai Diaoyu, memang jadi rebutan kedua negara sejak puluhan tahun lalu. Namun sejak tahun 1972 Jepang secara resmi mengelola pulau tak berpenghuni itu.

Sementara China mengklaim bahwa pulau tersebut secara historis sudah menjadi bagian dari negara mereka. Sekarang mereka berusaha untuk mengelola kembali pulau tersebut.

Ketegangan antara kedua negara semakin meningkat setelah Okinawa menyetujui RUU yang mengubah status administrasi pulau Senkaku. Nantinya Jepang akan punya kuasa lebih dalam pengelolaan pulau Senkaku. Ini akan jadi babak baru dalam drama sengketa pulau Senkaku selama puluhan tahun.

Pada hari Senin (6/7), juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan bahwa China punya hak untuk berpatroli di perairan sekitar pulau dan justru berniat mengusir Jepang dari wilayah tersebut.

Baca Juga: Laut China Selatan: AS tambah daya tembak pembom B-52, China punya rudal pembunuh

Melansir CNN, kapal-kapal milik China kini telah menghabiskan 84 hari di perairan sekitar pulau Senkaku. Membuat Jepang semakin geram.

Penjaga lepas pantai Jepang mencatat ada 2 intrusi yang terjadi sejak hari Kamis (2/7) lalu. Masing-masing selama 30 jam dan 40 jam. Itu juga jadi aktivitas terlama milik kapal di China di wilayah perairan Jepang sejak sengeketa pulau Senkaku ini memanas.

Jika hal ini terus berlanjut, potensi adanya benturan fisik kedua pihak sepertinya tidak akan bisa dihindari lagi. Militer kedua negara pun sepertinya sudah mulai disiapkan untuk semua kemungkinan terburuk.  



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×