kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangkit setelah bisnisnya nyaris bangkrut (3)


Kamis, 02 Maret 2017 / 14:51 WIB
 Bangkit setelah bisnisnya nyaris bangkrut (3)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

Namanya berbisnis, tak selamanya mendatangkan untung. Ada kalanya pula buntung. Begitu pula pengalaman Daryl Katz saat menjalankan bisnis apotek. Miliarder ini pernah merugi gara-gara salah kelola jaringan apotek SnyderS Drug yang ia beli. Bahkan Daryl pernah mengajukan kebangkrutan atas SnyderS Drug. Sempat mendapat nafas kembali, tapi tak bertahan lama. Akhirnya ia menjual jaringan apotek SnyderS Drug ke raksasa bisnis farmasi di Amerika Serikat.

Daryl Katz membawa Katz Group tumbuh besar menjadi pemain toko obat yang cukup diperhitungkan di Kanada sejak tahun 1990-an. Berbagai akuisisi perusahaan toko obat ia lakukan sebagai salah satu strategi pertumbuhan anorganik. Setelah membeli hak waralaba Rexall yang cukup bergengsi di bisnis ini, sejumlah aksi lain terus ia lakukan.

Tak lama berselang setelah memiliki hak untuk memasang merek Rexall, Daryl kembali berekspansi. Kali ini ia membeli jaringan apotek milik Pharma Plus yang memiliki 143 toko. Untuk akuisisi ini, ia harus merogoh kantong sebesar US$ 100 juta.

Pembelian Pharma Plus ini membuka strategi baru Daryl dalam berekspansi. Kini ia mengincar perusahaan toko obat yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Pharma Plus sendiri mencatatkan kerugian selama tiga tahun berturut-turut.

Namun tak selamanya langkah yang ia ambil ambil berakhir manis. Daryl pun pernah merugi setelah mengambil langkah yang besar. Salah satunya saat membeli SnyderS Drug pada 1999.

Keputusannya membeli SnyderS Drug sendiri didasari oleh hasratnya untuk makin menancapkan kuku di pasar farmasi Amerika Serikat (AS). Untuk akuisisi ini, sebanyak 141 toko yang dimiliki SnyderS Drug resmi masuk ke dalam jaringan bisnis yang dimilikinya.

Sama seperti Pharma Plus, SnyderS Drug juga saat itu sedang mengalami masalah keuangan karena kerap merugi. Meski begitu, Daryl menilai bahwa perusahaan tersebut masih punya potensi mendatangkan pundi-pundi uang lantaran pendapatan tahunannya saja masih bisa mencapai US$ 300 juta.

Awalnya bisnis yang ia jalankan berjalan baik-baik saja. Bahkan, pertumbuhan bisnis yang Katz Group catatkan amatlah signifikan. Sayangnya pertumbuhan yang tinggi ini tidak diimbangi pengawasan yang ketat.

Norman Puhl, yang Daryl tunjuk sebagai pemimpin bisnis apotek telah menjalankan manajemen yang salah. Lama-kelamaan, kesalahan tersebut terus membesar sehingga menimbulkan kerugian di kemudian hari.

Ditambah lagi, ambisinya masuk ke pasar AS tidaklah semudah membalik telapak tangan. Persaingan pasar di negeri tersebut amatlah ketat. Meski sudah berupaya keras, namun kondisi keuangan SnyderS Drug tak kunjung membaik.

Kondisi keuangan SnyderS Drug makin terpuruk hingga mengajukan kebangkrutan pada 2003. Nafas perusahaan tersebut masih bisa diperpanjang karena masih bisa mendapatkan pinjaman dari beberapa kreditur.

Namun ada harga yang harus dibayar untuk bantuan tersebut. Pasalnya cukup banyak toko yang harus dijual atau ditutup sama sekali sebagai syarat untuk mendapatkan pinjaman. Upaya ini rupanya tak berhasil menyelamatkan nyama Snyders Drug.

Alhasil pada tahun 2010, Daryl memutuskan menjual SnyderS Drug kepada raksasa bisnis farmasi AS, Ealgreen Co. dengan nilai yang tidak disebutkan.

Untungnya apa yang terjadi di SnyderS Drug tak menjalar ke toko obat lain yang ia miliki. Rexall misalnya masih mampu untuk tumbuh. Setelah menjual SnyderS Drug, Daryl membuat Rexall makin agresif berkompetisi di pasar toko obat Kanada.

Salah satunya dengan membuka outlet dengan luas 15.000 kaki persegi untuk menggantikan beberapa gerai yang kinerjanya tidak terlalu mentereng. Rexall pun menggaet kerjasama dengan lebih banyak pemasok obat-obatan untuk memperluas segmen pasar yang ia incar. Katz Group juga lebih gencar berpromosi di berbagai media nasional hingga media luar ruangan.            

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×