kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banjir IPO perusahaan teknologi di China menguji ketahanan pasar saham


Minggu, 23 Agustus 2020 / 17:47 WIB
Banjir IPO perusahaan teknologi di China menguji ketahanan pasar saham
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A security guard wearing a face mask stands near the Bund Financial Bull statue and a display showing an image of a medical worker following the novel coronavirus disease (COVID-19) outbreak, on The Bund in Shanghai, China, March 18, 2020. REU


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Tingginya jumlah perusahaan yang bakal melantai di bursa, bakal menguji permintaan investor untuk daftar harga saham ChiNext yang sudah mahal dalam pekan ini.

Terutama ketika indeks saham mulai diperdagangkan di bawah aturan yang sudah diubah, yang tak lain menghilangkan batas harga harian untuk saham perdana.

Setidaknya, 18 perusahaan mulai dari produsen produk elektronik hingga sektor kesehatan atau medis akan melakukan perdagangan untuk pertama kalinya di bawah aturan yang disebut penawaran umum perdana berbasis pendaftaran.

Perusahaan tersebut setidaknya sudah mengumpulkan dana gabungan sebesar 20 miliar yuan atau setara US$ 2,9 miliar dari daftar ChiNex mereka.

Baca Juga: China berambisi bangun jaringan kereta kargo berkecepatan tinggi

Dalam artikel yang dimuat Bloomberg, Minggu (23/8) jumlah permintaan ritel tercatat melebihi pasokan rata-rata atau mencapai 5.700 kali. Reformasi aturan tersebut merupakan landasan awal dari serangkaian China untuk meliberalisasi pasar modalnya dan Beijing pun akan mengizinkan implementasi perubahan pada indeks ChiNext yang nilainya mencapai US$ 1,3 triliun.

Permintaan saham baru mungkin akan menyedot dana ekuitas yang terlihat mahal setelah indeks melonjak hampir 50% tahun ini. Penjualan saham baru tidak akan dikenakan batasan harga dalam lima hari perdagangan pertama, sementara batas harian pada saham yang ada akan berlipat ganda menjadi 20%.

"Tidak diragukan lagi, kami akan melihat volatilitas yang lebih besar di pasar ChiNext setelah aturan baru diterapkan, terutama mengingat tekanan baru-baru ini yang dihadapi. Menyusul kenaikan besar di tahun ini," kata Jiang Liangqing, Fund Manager dari Ruisen Capital Management yang berbasis di Beijing.

Dia juga menambahkan, jika saham baru terus mengalir ke pasar dengan kecepatan tinggi, hal itu tentu akan memberi tekanan pada saham yang sudah diperdagangkan dengan valuasi yang tinggi.

ChiNext sendiri diperdagangkan pada 37 kali pendapatan 12 ke bulan, berbeda dibandingkan indeks CSI 300 yang diperdagangkan dalam kelipatan 14. Kekhawatiran tentang IPO ini juga membuat reli mendingin, dengan posisi yang menurun hampir 9% dari puncak pada bulan Juli 2020.




TERBARU

[X]
×