kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China berambisi bangun jaringan kereta kargo berkecepatan tinggi


Minggu, 23 Agustus 2020 / 17:41 WIB
China berambisi bangun jaringan kereta kargo berkecepatan tinggi
ILUSTRASI. Trains are seen at a maintenance depot the night before the first day of the annual Spring Festival travel rush, ahead of the Chinese Lunar New Year in Beijing, China January 9, 2020. Picture taken January 9, 2020. China Daily via REUTERS ATTENTION EDITOR


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - CHINA punya ambisi ingin jadi pemimpin dalam sistem transportasi kereta di dunia. Guna memperkuat jaringan e-commerce yang tumbuh pesat, negara dengan ekonomi terbesar kedua di jaga raya ini berencana mempercepat pengembangan jaringan kereta barang atau kargo berkecepatan tinggi.

Operator kereta milik pemerintah China, China State Railway Group telah menerbitkan rencana pengembangan jaringan kereta kargo cepat pada pertengahan Agustus 2020. Pembangunan ini ditargetkan akan memakan waktu 15 tahun.

Rencana itu mencakup perluasan jaringan kereta penumpang dan pembangunan sistem kontrol canggih yang akan mengintegrasikan teknologi buatan lokal seperti telekomunikasi 5G, sistem navigasi satelit Beidou, dan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Blokir WeChat, pengguna WeChat di AS gugat Presiden Donald Trump

Sementara di awal bulan Agustus ini, Kementerian Perhubungan China telah memberikan sinyal akan meningkatkan dua kali lipat upaya untuk membangun jaringan kereta Maglev, yaitu jaringan kereta yang memiliki kecepatan hingga 600 km per jam.

Biaya logistik lewat kereta di China saat ini diperkirakan lebih tinggi dua kali lipat dibanding Jepang dan Amerika Serikat (AS).  Sementara menurut Presiden Xi Jinping, tingginya biaya logistik merupakan penghalang pembangunan ekonomi.

Huang Qifan , Mantan Walikota Metropolis Barat Daya Chongqing dan Wakil Direktur sebuah lembaga pemikir milik pemerintah, menulis dalam sebuah artikel di China Economic Weekly pada bulan Juli bahwa biaya logistik China mencapai 15% terhadap PDB, hampir dua kali lipat dari AS, Eropa dan Jepang.

"Biaya kereta logistik yang mahal ini adalah salah satu faktor penyebab rendahnya penggunaan rell kereta untuk kargo di China, hanya 9,5%," tulis Huang seperti dikutip SCMP, Minggu (23/8).

Jika penggunaan rel untuk kereta barang bisa ditingkatkan menjadi sekitar 15%-25% maka diperkirakan akan membantu mengurangi biaya logistik secara signifikan.

Huang menambahkan, penggunaan truk saat ini menyumbang 74,3% dari keseluruhan volume logistik barang di China dan transportasi air menyumbang 16,2%.

Meskipun blue print dari pengembangan kereta di China kurang detail, namun rencana transportasi pemerintah pusat yang diterbitkan pada tahun 2019 telah mencakup rencana pembangunan jaringan kereta cepat untuk logistik dengan kecepatan 250 km per jam.




TERBARU

[X]
×