kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Dunia ramal kemerosotan ekonomi terburuk di Asia Selatan dalam 40 tahun


Senin, 13 April 2020 / 06:28 WIB
Bank Dunia ramal kemerosotan ekonomi terburuk di Asia Selatan dalam 40 tahun
ILUSTRASI. Swab test corona di India. REUTERS/Amit Dave


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Menurut Bank Dunia, India dan negara-negara Asia Selatan lainnya kemungkinan akan mencatat kinerja pertumbuhan terburuk dalam empat dekade tahun ini karena wabah virus corona.

Melansir Reuters, Bank Dunia dalam laporannya bertajuk Fokus Ekonomi Asia Selatan mengatakan, wilayah Asia Selatan, yang terdiri dari delapan negara, kemungkinan akan menunjukkan pertumbuhan ekonomi 1,8% hingga 2,8% tahun ini. Angka tersebut turun dari level 6,3% yang diproyeksikan enam bulan lalu.

Ekonomi India, terbesar di kawasan itu, diperkirakan hanya akan tumbuh 1,5% hingga 2,8% pada tahun fiskal yang dimulai pada 1 April. Sebelumnya, pada tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret, Bank Dunia memperkirakan akan tumbuh 4,8% hingga 5%.

Baca Juga: Bangladesh perpanjang kebijakan lockdown akibat virus corona, India masih pikir-pikir

"Tunas hijau rebound yang diamati pada akhir 2019 telah disusul oleh dampak negatif dari krisis global," kata laporan Bank Dunia seperti yang dikutip Reuters.

Selain India, Bank Dunia memperkirakan bahwa Sri Lanka, Nepal, Bhutan dan Bangladesh juga akan mengalami penurunan tajam dalam pertumbuhan ekonomi.

Dalam laporan yang sama, Bank Dunia juga memprediksi bahwa tiga negara lainnya yakni Pakistan, Afghanistan dan Maladewa, diperkirakan akan jatuh ke dalam jurang resesi.

Baca Juga: Dunia Bisnis Kian Merana Terkena Pembatasan Sosial Pandemi Corona (Covid-19)

Langkah-langkah yang diambil untuk melawan virus corona telah mengganggu rantai pasokan di seluruh Asia Selatan, yang telah mencatat lebih dari 13.000 kasus sejauh ini - masih lebih rendah daripada banyak bagian dunia.

Penguncian 1,3 miliar orang di India juga menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan, mengganggu bisnis besar dan kecil dan memaksa eksodus pekerja migran dari kota ke rumah mereka di desa-desa.

Baca Juga: The Fed: Jalan panjang dan sulit mengadang pemulihan ekonomi AS dari dampak corona

Jika terjadi penguncian nasional yang berkepanjangan dan luas, laporan itu memperingatkan, skenario terburuk di mana seluruh wilayah akan mengalami kontraksi ekonomi tahun ini.

Untuk meminimalkan kepedihan ekonomi jangka pendek, Bank Dunia menyerukan negara-negara di kawasan untuk mengumumkan langkah-langkah fiskal dan moneter lebih banyak untuk mendukung pekerja migran yang menganggur, serta pengurangan hutang untuk bisnis dan individu.

Baca Juga: Ekonom Bank Permata perkirakan BI akan tahan suku bunga acuan di level 4,5%

India sejauh ini telah meluncurkan rencana stimulus ekonomi senilai US$ 23 miliar yang menawarkan transfer tunai langsung ke jutaan orang miskin yang terkena dampak lockdown. Di negara tetangga Pakistan, pemerintah telah mengumumkan rencana stimulis US$ 6 miliar untuk mendukung perekonomian.

"Prioritas bagi semua pemerintah Asia Selatan adalah untuk menahan penyebaran virus dan melindungi rakyat mereka, terutama yang termiskin yang kini menghadapi hasil kesehatan dan ekonomi yang jauh lebih buruk," kata pejabat senior Bank Dunia, Hartwig Schafer.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×