kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank of America: Negara berkembang menguras cadangan devisa hingga US$ 240 miliar


Senin, 11 Mei 2020 / 20:44 WIB
Bank of America: Negara berkembang menguras cadangan devisa hingga US$ 240 miliar
ILUSTRASI. Logo Bank of America.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Bank of America mengatakan, negara-negara berkembang terkemuka telah membakar cadangan devisa sebesar US$ 240 miliar dalam dua bulan terakhir, sebagai upaya untuk menopang mata uang dan ekonominya dalam menghadapi virus corona.

Mengutip Reuters, Senin (11/5), melihat data cadangan devisa di 31 negara, Bank of America dalam catatannya menambahkan, kekeringan likuiditas ini kemungkinan akan terus berlanjut meski pada kecepatan yang lebih lambat.

Menurut Bank of America, China, Hong Kong, Arab Saudi, Brasil dan Turki telah melihat penurunan total cadangan terbesar.

Baca Juga: Cadangan emas BI naik jadi US$ 4,32 miliar pada April 2020

Turki dan Mesir melihat penurunan persentase yang sangat besar. Masih menurut catatan Bank of America, Turki dan Rumania juga menonjol karena cadangan resmi mereka tidak sepenuhnya meng-cover utang luar negeri jangka pendek selama 12 bulan.

"Menguras cadangan kemungkinan akan berlanjut, meski lebih lambat, selama pemulihan pertumbuhan ekonomi global dan emerging market mengecewakan," tulis David Hauner dari Bank of America dalam catatan tersebut.

"Setelah kegiatan mulai bangkit setelah pembukaan lockdown, beberapa faktor kemungkinan akan menahan pemulihan: utang tinggi, default perusahaan, pasar tenaga kerja yang tidak efisien, de-globalisasi dan ketegangan China-AS." 

Bank of America mengatakan, yang menakjubkan, sedikit dari negara berkembang tersebut, termasuk Rusia telah menghabiskan cadangan mereka.

Sebaliknya, tambahnya, mereka membangun kredibilitas dengan membiarkan mata uang mereka menyesuaikan tanpa banyak intervensi, dan berfokus pada pemotongan suku bunga dan dalam banyak kasus membeli obligasi pemerintah.

Baca Juga: Cadangan devisa April 2020 naik jadi US$ 127,9 miliar, berikut faktor pendorongnya

Gubernur bank sentral Rusia Elvira Nabiullina mengatakan pada hari Jumat bank akan mempertimbangkan pemangkasan suku bunganya sebesar 100 basis poin pada bulan Juni, membuka peluang pemangkasan suku bunga yang lebih besar dari perkiraan pasar.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×