Reporter: Ignatia Ivani | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - LONDON. Inggris tengah bersiap menghadapi memburuknya prospek ekonomi. Bank sentral Inggris atau Bank of England (BoE) pun meminta bank-bank untuk meningkatkan penyangga modal untuk menghadapi risiko terburuk ekonomi.
Berdasarkan Laporan Stabilitas Keuangan, BoE menyebut ekonomi Inggris tengah memburuk. Perang di Ukraina ikut memperkeruh kondisi ekonomi Inggris.
IMF dan OECD sudah mengingatkan, Inggris lebih rentan terhadap resesi dan inflasi tinggi dibandingkan negara-negara Barat lainnya, yang semuanya sedang bergulat dengan guncangan pasar komoditas dan energi global.
Baca Juga: AS Diambang Resesi, Ini Dampak yang Harus Diwaspadai Indonesia
Kendati menurun, rasio modal bank-bank di Inggris dinilai masih kuat dan diperkirakan akan sedikit menurun di kuartal mendatang.
Seperti dikutip Reuters, Komite Kebijakan Keuangan (FPC) BoE mengonfirmasi bahwa BoE akan menggandakan tingkat counter-cyclical capital buffer (CCYB) menjadi 2% pada Juli tahun depan. Tingkat CCYB merupakan modal penyangga bank yang bergantung pada prospek ekonomi.
Meskipun biaya hidup meningkat dengan inflasi menuju dua digit, BoE meyakini, bank-bank di Inggris akan tahan terhadap kerentanan utang.
"Kondisi dapat terus memburuk, terutama jika volatilitas pasar meningkat lebih lanjut," sebut BoE. Bank sentral akan memulai pengujian daya tahan sistem keuangan perbankan Ingris pada September tahun ini. Diharapkan hasilnya diperkirakan akan terlihat pada pertengahan tahun 2023.
Baca Juga: Siasat Cemerlang Warren Buffett saat Hantu Inflasi Mengintai dan Pasar Bergejolak













