Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Bank of Korea memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya untuk enam bulan berturut-turut pada Kamis (10/12).
Keputusan untuk menahan suku bunga di level 1,5% ini sebelumnya sudah diprediksi oleh 17 ekonom yang disurvei Bloomberg.
Langkah bank sentral Korea sepertinya menunggu langkah the Federal Reserve yang diramal akan menaikkan suku bunga acuannya pekan depan.
Pada awal bulan ini, data menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada kuartal tiga lebih baik dari estimasi pelaku pasar. Sedangkan tingkat inflasi mengalami percepatan perrtumbuhan tertinggi pada tahun ini.
Dalam pernyataannya hari ini, BOK bilang, meski perekonomian domestik Korsel mampu mempertahankan tren pemulihan yang disokong oleh tingginya konsumsi, namun sentimen pemulihan ini belum cukup kuat di tengah penurunan ekspor.
BOK juga bilang, jajaran direksi bank sentral akan mengamati pergerakan arus modal, utang rumahtangga, kebijakan the Federal Reserve, dan perekonomian China.
"Perekonomian domestik Korea saat ini tidak berada dalam situasi di mana BOK harus mengubah kebijakan moneter, khususnya menjelang pertemuan The Fed," jelas Seo Hyang Mi, fixed income analyst HI Investment & Securities Co.
Dia memprediksi, BOK tidak akan menurunkan suku bunga acuannya dalam beberapa waktu ke depan seiring adanya potensi kenaikan volatilitas market akibat kebijakan The Fed serta naiknya utang rumahtangga Korsel.