kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bank online milik Jack Ma genjot kredit hingga US$ 282 miliar saat pandemi


Rabu, 06 Mei 2020 / 06:27 WIB
Bank online milik Jack Ma genjot kredit hingga US$ 282 miliar saat pandemi
ILUSTRASI. Alibaba executive chairman Jack Ma, attends the annual meeting of the World Economic Forum (WEF) in Davos, Switzerland, January 18, 2017. REUTERS/Ruben Sprich


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kejatuhan ekonomi China karena pandemi virus corona Covid 19 membuat jutaan usaha kecil di China kehabisan uang tunai. Tak terkecuali platform pinjaman online yang dimiliki miliarder asal China Jack Ma, MYBank. 

Di pertengahan Februari 2020, saat wabah virus corana memasuki masa puncak di China, MYbank harus memutuskan akan mengurangi atau tetap memberikan pinjaman. Setelah maraton meeting selama dua hari di masa isolasi mandiri, para eksekutif perusahaan sepakat dengan 25 bank mitra tentang strategi yang berpotensi berisiko. Yakni memangkas suku bunga dan tetap megguyurkan kredit bahkan lebih besar dari sebelumnya.

MYbank sekarang mengeluarkan pinjaman baru CNY 2 triliun setara dengan US$ 282 miliar. Ini adalah rekor pemberian pinjaman untuk perusahaan kecil dan menengah tahun ini atau naik hampir 18% dari 2019. "Dalam menghadapi wabah virus, kami belum menurunkan target bisnis," kata Jin Xiaolong, Presiden MYBank seperti dikutip Bloomberg.

Baca Juga: Perkuat bisnis cloud, Alibaba investasi US$ 28 miliar

Lonjakan pinjaman sejalan dengan upaya pemerintah China untuk menghidupkan kembali ekonomi terbesar kedua dunia dari kemerosotan yang disebabkan oleh pandemi virus corona Covid 19. Ini memang cukup berisiko bagi MYbank dan pemegang saham terbesarnya, Ant Financial. 

Sebab krisis kali ini membuat algoritma pinjaman MYbank menjadi kacau. Pembayaran real-time dan data lainnya untuk mengevaluasi peminjam yang seringkali tidak memiliki jaminan dan sejarah kredit pun telah diabaikan. Jumlah pinjaman yang meningkat berpotensi menyebabkan gagal bayar dan membebani Ant Financial hingga US$ 150 miliar. Bahkan ini bisa menghambat rencana untuk melakukan penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO). 

"Model ini belum diuji dalam siklus kredit penuh," kata Wang Haimei, analis perusahaan riset WDZJ yang memiliki spesialisasi dalam pinjaman online.

MYbank adalah bagian utama dari apa yang disebut sebagai strategi perbankan terbuka, yang juga mencakup platform pinjaman konsumen dan kelompok teknologi yang menjual komputasi awan dan infrastruktur lainnya kepada pemberi pinjaman. Ant Financial menargetkan bisa menghasilkan 65% dari pendapatan dari layanan ini pada 2021, naik dari sekitar 35% pada 2017.

Sebelum virus corona menghentikan perekonomian China pada kuartal I-2020. MYbank mengatakan sistem manajemen risiko yang dipakai menggunakan 3.000 variabel. Sehingga risiko default hanya 1,3% dari total pinjaman. Sementara Jin menolak untuk memberikan angka terbaru tentang risiko gagal bayar. Dia mengatakan saat ini dalam kisaran yang diharapkan.

Baca Juga: Trump: AS segera melaporkan tentang asal muasal virus corona

"Beberapa usaha kecil mengalami kesulitan operasional dan tingkat pembayaran pinjaman belum setinggi sebelumnya," kata Jin. Ia menambahkan kualitas kredit selama Februari dan Maret sebagian besar sehat. 

MYbank membiayai sebagian pinjamannya dengan modal sendiri, tetapi pemberi pinjaman lainnya juga menggunakan platform untuk menjangkau peminjam yang lebih kecil yang secara historis mereka hindari. Rasio kredit macet sistem perbankan China naik 0,06 poin persentase menjadi 2,04% pada Maret dari tiga bulan lalu, menurut angka resmi. 

Bahkan pemberi pinjaman menunda pembayaran atau menggulirkan pinjaman gabungan CNY 1,5 triliun. China Merchants Bank Co., bank terbesar di China untuk usaha kecil, melihat pinjaman keuangan mikro yang sudah lewat waktu hampir dua kali lipat dari akhir tahun lalu menjadi CNY 6,2 miliar pada kuartal pertama.

Baca Juga: Moody's: Di Asia, ekonomi Jepang dan Singapura paling terpuruk akibat pandemi corona

Risiko gagal bayar akan berkurang tergantung pada seberapa cepat ekonomi China pulih dari kontraksi kuartal pertama 6,8%. Permintaan global yang menurun kemungkinan tetap akan datang beberapa bulan mendatang. 

"Kami bisa melihat bisnis pulih pada bulan Maret," kata Jin. Ia yakin, penyaluran kredit MYBank masih akan lebih CNY 2 triliun pada tahun ini. 



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×