kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank sentral AS tengah mempertimbangkan perlunya mata uang digital Fedcoin


Kamis, 06 Februari 2020 / 10:03 WIB
Bank sentral AS tengah mempertimbangkan perlunya mata uang digital Fedcoin
ILUSTRASI. The Federal Reserve.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve Lael Brainard mengatakan The  Fed tengah melihat berbagai masalah seputar pembayaran digital dan mata uang, termasuk kebijaka, desain, dan pertimbangan hukum tentang kemungkinan merilis mata uang digitalnya sendiri. 

Mengutip Reuters, Kamis (6/2) pernyataan Brainard menyarankan lebih banyak keterbukaan terhadap kemungkinan penerbitan koin digital oleh Fed.

"Dengan mentransformasikan pembayaran, digitalisasi berpotensi memberikan nilai dan kenyamanan yang lebih besar dengan biaya yang rendah," kata Brainard dalam konferensi pembayaran di Stanford Graduate School of Business seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Stocks rally on virus vaccine hopes, dollar gains

Dia tak menyinggung suku bunga atau prospek ekonomi saat ini. "Tapi ada risiko," kata Brainard.

"Beberapa pemain baru berada di luar koridor peraturan sistem keuangan, dan mata uang baru mereka dapat menimbulkan tantangan di bidang-bidang seperti keuangan gelap, privasi, stabilitas keuangan dan transmisi kebijakan moneter," katanya.

Bank-bank sentral global tengah memperdebatkan bagaimana mengelola teknologi keuangan digital dan sistem buku besar terdistribusi yang digunakan oleh bitcoin, yang menjanjikan pembayaran instan dengan potensi biaya rendah.

The Fed sedang mengembangkan layanan pembayaran dan penyelesaian real time setiap saat dan saat ini tengah mereview 200 surat komentar yang dikirimkan akhir tahun lalu tentang desain dan ruang lingkup layanan yang diusulkan, kata Brainard.

Tetapi The Fed juga melakukan penelitian eksperimen terkait dengan teknologi buku besar yang didistribusikan dan potensi penggunaannya untuk mata uang digital, termasuk potensi untuk mata yang digital bank sentral (CBDC).

Sebuah studi internasional baru-baru ini menunjukkan, puluhan bank sentral global juga melakukan hal yang serupa, dengan China yang bergerak maju untuk mengeluarkan koin digital.

Baca Juga: Ekonomi AS diramal moderat, diproyeksi tak mencapai target 3%

Dalam konferensi Rabu (5/2), Brainard mengatakan proyek Libra milik Facebook memberikan urgensi untuk perbincangan seputar mata uang digital. 

""Kami bekerjasama dengan bank sentral lainnya saat kami memajukan pemahaman kami tentang mata uang digital bank sentral," katanya.

Banyaknya negara yang ingin merilis mata uang digital mereka sendiri, menurut Brainard menambah serangkaian alasan untuk memastikan bahwa The Fed adalah perbatasan dari penelitian dan pengembangan kebijakan.

Di Amerika Serikat, Brainard mengatakan, masalah yang perlu dipelajari termasuk apakah mata uang digital akan membuat sistem pembayaran lebih aman atau lebih sederhana dan apakah itu akan menimbulkan risiko terhadap stabilitas keuangan termasuk bank jika uang dapat diubah dengan satu mata uang tunggal.

Masalah lain termasuk privasi dan perlindungan penipuan dan bahkan apakah koin akan dianggap sebagai alat pembayaran yang sah.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×