kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank sentral Australia membeli obligasi senilai A$ 5 miliar di QE putaran pertama


Jumat, 20 Maret 2020 / 15:42 WIB
Bank sentral Australia membeli obligasi senilai A$ 5 miliar di QE putaran pertama
ILUSTRASI. RBA berupaya meredam goncangan ekonomi dari pandemi virus corona.


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA) membeli obligasi pemerintah daerah senilai A$ 5 miliar ($ 2,87 miliar) pada hari Jumat (20/3). Ini adalah putaran pertama program pelonggaran kuantitatif tanpa batas. RBA berupaya meredam goncangan ekonomi dari pandemi virus corona.

Operasi RBA bertujuan untuk mengurangi biaya pendanaan bagi bank sehingga kredit murah tersedia secara bebas di seluruh Australia yang berada di ambang resesi pertama dalam hampir tiga dekade.

Langkah ini membawa RBA ke dalam pengaturan kebijakan moneter yang belum pernah terjadi untuk mengendalikan kurva imbal hasil. Sejauh ini, hanya Jepang yang telah mencoba tapi hanya mampu sedikit merangsang ekonominya.

Baca Juga: Ada wabah corona, pemerintah akan relaksasi KUR hingga pembiayaan motor

Selama krisis keuangan global 2008-2009, kombinasi kebijakan fiskal dan moneter membantu Australia menghindari resesi yang telah menyelimuti sebagian besar negara maju. Hal ini memungkinkan RBA untuk menghindari kebijakan moneter yang tidak lazim.

Analis masih memperkirakan ekonomi Australia yang mencapai A$ 2 triliun menyusut tahun ini, terlepas dari langkah-langkah terbaru RBA. ANZ Banking Group memperkirakan pengangguran akan meningkat menjadi 7,8% dari posisi sekarang 5,1%.

"Kami tidak berpikir langkah-langkah ini akan cukup untuk mencegah kontraksi dalam ekonomi di kuartal kedua, tapi akan membatasi kerusakan ekonomi sampai batas tertentu dan memberikan titik awal yang lebih baik ketika pandemi berlalu," tulis ekonom ANZ dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Gara-gara corona, separuh perusahaan ritel China terancam kolaps dalam enam bulan

Upaya RBA mendorong bank-bank besar Australia untuk mengumumkan paket bantuan menyeluruh bagi usaha kecil, menawarkan pemotongan lebih dari 100 basis points untuk suku bunga pinjaman serta menunda pembayaran untuk mereka yang terkena virus.

Australia sekarang memiliki hampir 800 kasus COVID-19. Pemerintah pun menutup perbatasannya dan melarang pertemuan publik besar-besaran untuk mencegah penyebaran lebih luas.

"RBA sepenuhnya menyadari masalah likuiditas dan dengan pengendalian kurva imbal hasil, mereka berencana untuk membeli jumlah obligasi yang tidak terbatas," kata Jonathan Sheridan, kepala strategi investasi di FIIG.

"Pemerintah harus mendanai ini dengan respon fiskal. Mereka harus melakukan lebih banyak dan mereka harus mengeluarkan lebih banyak obligasi sehingga RBA dapat membeli obligasi yang bertenor pendek untuk mempertahankan hasil di 0,25%," imbuh Sheridan.

Baca Juga: Jokowi sebut pertumbuhan ekonomi tahun ini bakal meleset dari target

Pemerintah diperkirakan akan meluncurkan paket stimulus fiskal kedua dalam beberapa hari ke depan.

RBA memangkas suku bunga ke level terendah sepanjang masa 0,25% pada hari Kamis lalu setelah pertemuan di luar jadwal. Bank sentral mengungkapkan akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjaga yield obligasi pemerintah tiga tahun tetap rendah.

Stimulus RBA datang ketika bank sentral global mengambil langkah yang belum pernah terjadi minggu ini untuk menyokong pasar keuangan. Likuiditas triliunan dolar mengucur, bergabung dengan stimulus pemerintah dalam upaya mengurangi dampak virus corona.

Namun, langkah-langkah kebijakan yang terkoordinasi sebagian besar telah gagal membendung merosotnya pasar keuangan. Banyak yang mengkhawatirkan resesi global yang mendalam dan lebih banyak investasi yang tumbang.

Baca Juga: Cash is The King, Ini Strategi Menempatkan Dana di Tengah Pandemi Corona

Sebelumnya, RBA telah mengusulkan untuk membeli hingga A$5 miliar obligasi yang jatuh tempo pada Juli 2022, April 2023, November 2027 dan Mei 2028.

Sebagai respons, imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun Australia merosot ke 1,173% dari hampir 1,3% setelah pengumuman pada hari Jumat pagi dan setinggi 1,647% pada hari Kamis. Imbal hasil obligasi tiga tahun mereda lebih lanjut ke 0,3%, tidak jauh dari target RBA yang baru ditetapkan 0,25%.

Sementara Reserve Bank of New Zealand menawarkan pinjaman tiga hingga enam bulan kepada bank sambil memberikan likuiditas tambahan di pasar swap FX untuk memastikan perbankan memiliki akses mudah ke kredit murah.

RBA dan RBNZ juga telah memulai kembali jalur pertukaran dengan bak sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve untuk membantu mengurangi tekanan pendanaan dolar di pasar uang.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×