Sumber: Reuters | Editor: Test Test
CANBERRA. Bank-bank sentral di dunia membaca situasi kian gawat dengan bangkrutnya Lehman Brothers Inc dan menyerahnya Merril Lynch. Menyusul bursa New York yang jatuh terdalam sejak tahun 2001, bursa global pun anjlok pada Selasa kemarin.
Maka, para bank sentral pun bergegas melancarkan aksi pencegahan untuk menenangkan pasar. Bank sentral Eropa, Inggris, dan Swiss sudah masuk ke pasar, Senin lalu, (15/9) dan mengucurkan berbagai fasilitas pinjaman. Bahkan, bank sentral China, untuk pertama kalinya dalam enam tahun, memangkas suku bunganya.Lantas, kemarin (16/9), giliran bank sentral Jepang dan Australia memompa dana ke dalam pasar finansial negara mereka. Kemarin, Bank of Japan (BOJ) menambahkan US$ 24 miliar ke dalam sistem perbankan negeri Sakura itu. Ini merupakan operasi pasar uang terbesar yang mereka lakukan sejak Maret 2008.
Di hari yang sama, Bank of Australia juga menyuntik US$ 1,5 miliar ke pasar. Padahal, sehari sebelumnya mereka sudah lebih dulu menyuntikkan dana sebesar US$ 2,1 miliar. Sementara itu, bank sentral India menambahkan US$ 1,32 miliar melalui operasi pembiayaan (refinance operation) mereka
Institusi keuangan dunia hingga kini telah melaporkan lebih dari US$ 510 miliar kerugian dan penyusutan aset. Tahun lalu, kehancuran pasar kredit AS yang menyebar ke belahan dunia lain telah menghapus US$ 11 triliun dari bursa saham dunia.
Krisis kredit sudah berlangsung 13 bulan lamanya. Namun, korban-korban besar masih berjatuhan. Bahkan, berita buruk masih mungkin terjadi. "Kejadian di AS itu berlangsung 24 jam lalu. Dengan sangat menyesal, dampaknya masih akan panjang," ujar Kevin Rudd, PErdana Menteri Australia.
Karena itu, Thomas Lam, ekonom United Overseas Bank Ltd, menyatakan bank sentral harus bertindak untuk menjamin stabilitas. "Langkah pencegahan ada dalam daftar teratas untuk mencegah ini berdampak besar terhadap pasar mereka." Bisa jadi perkataan ekonom itu benar. Sebab, bank sentral lain yang tak terjun langsung ke pasar, mengandalkan intervensi verbalnya untuk meredam ketakutan pasar.
Wakil Menteri Keuangan Korea Selatan Kim Dong Soo menyatakan pemerintahnya akan menyediakan likuiditas melalui operasi pasar terbuka. Di kesempatan yang berbeda kemarin, Bank of Korea juga berkata akan menyediakan likuiditas valuta asing melalui pasar swap jika dibutuhkan. Pemerintah Taiwan malah memerintahkan empat lembaga investasi besar dan bank pemerintahnya untuk membeli saham. Soalnya, bursa Taiwan terus luruh. Bloomberg