Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Bank sentral China akan memperkuat kerja sama dengan sejumlah negara, termasuk kawasan Eropa untuk mengekang kegiatan pencucian uang lintas batas.
People's Bank of China (PBOC) dalam sebuah pernyataannya mengatakan bahwa kerja sama lintas batas akan berfokus pada peraturan anti pencucian uang, pertukaran informasi keuangan, dan pemulihan aset.
Pernyataan tersebut merupakan tanggapan bank sentral atas artikel Reuters pada minggu lalu yang mengutip seorang pejabat senior Europol yang memperingatkan negara-negara Baltik akan risiko masuknya uang haram secara besar-besaran dari Rusia dan China .
Sebuah laporan baru-baru ini oleh Gugus Tugas Tindakan Keuangan (FATF), menuliskan bahwa banyak uang yang berasal dari tindak kriminal keluar dari China tiap tahun.
"Pemerintah China tidak luput untuk berupaya menindak semua jenis kegiatan kriminal, termasuk pencucian uang," kata PBOC.
Bank sentral ini telah memulihkan 8,6 miliar yuan atau setara US$ 1,25 miliar dana ilegal dari lebih dari 90 negara selama periode tahun 2014 hingga 2016. "Tentu saja, ada ruang untuk perbaikan di bidang ini, dan kami berupaya memperkuat aspek-aspek tersebut," lanjut pernyataan tersebut.