Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID -Â WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping. Trump juga mengatakan bahwa tim negosiasi kedua negara akan memulai kembali pembicaraan dagang setelah jeda panjang untuk mempersiapkan pertemuan pada konferensi tingkat tinggi G20 akhir bulan ini.
AS dan China masih berada dalam perang dagang yang menyebabkan lonjakan biaya perdagangan global, menimbulkan keresahan pasar finansial, dan menekan laju pertumbuhan ekonomi. Pembicaraan dagang kedua negara runtuh pada bulan lalu setelah AS menaikkan tarif impor dari 10% menjadi 25% atas US$ 200 miliar produk dari China di tengah pembicaraan dagang keduanya.
Trump berulang kali mengungkapkan bahwa dia akan bertemu dengan Xi pada KTT G20 di Jepang pekan depan. Tapi China tidak mengonfirmasi adanya pertemuan ini. Lewat akun Twitter, Trump mengatakan bahwa dia dan China menyepakati persiapan ini lewat pembicaraan telepon.
"Melakukan percakapan telepon yang sangat baik dengan Presiden Xi dari China. Kami akan pertemuan panjang pekan depan pada G20 di Jepang. Masing-masing tim kami akan memulai pembicaraan sebelum pertemuan kami," cuit Trump, Selasa (18/6).
Media pemerintah China mengatakan bahwa Xi menyetujui pertemuan dan menekankan dalam pembicaraan telepon bahwa perselisihan dagang harus diselesaikan melalui dialog. "Kuncinya adalah menunjukkan perhatian terhadap kepentingan masing-masing pihak," ungkap Xi seperti dikutip Reuters.
Xi menambahkan bahwa pihaknya berharap AS memperlakukan perusahaan China dengan adil. "Saya sepakat bahwa tim ekonomi dan perdagangan kedua negara akan menjaga komunikasi tentang cara menyelesaikan perbedaan," imbuh Xi.
Konfirmasi pertemuan ini menghindari kemungkinan penghinaan kepada AS yang bisa memicu putaran kenaikan tarif lagi. Pasar saham AS menguat setelah pengumuman ini. Investor pun berharap pembicaraan dagang bisa melonggarkan tensi kedua negara ini.
Clete Willems, negosiator perdagangan dalam tim Trump mengatakan bahwa perkembangan ini positif. "Keterlibatan pemimpin tingkat tinggi pada G20 tahun lalu penting dalam memulai pembicaraan dagang. Penting juga untuk menjaga dinamika politik saat ini dan mengembalikan negosiasi sesuai jalur," kata Willems.