kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.360.000 0,74%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Sentral Rusia Mempertahankan Suku Bunga Sebesar 16%


Jumat, 07 Juni 2024 / 18:03 WIB
Bank Sentral Rusia Mempertahankan Suku Bunga Sebesar 16%
ILUSTRASI. A Russian rouble banknote is seen in front of a descending and rising stock graph in this illustration taken March 1, 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Bank sentral Rusia mempertahankan suku bunga utama sebesar 16% pada pertemuan keempat yang berlangsung pada hari Jumat (7/6).

Hal ini menegaskan kembali panduan hawkish bahwa suku bunga harus tetap tinggi dalam waktu lama untuk mengembalikan inflasi ke level 4% yang ditargetkan target.

Keputusan tersebut sejalan dengan jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom, yang memperkirakan bahwa inflasi akan bertahan meskipun perlambatan inflasi telah terhenti.

Baca Juga: Ketegangan Meningkat! Moskow Salahkan AS Atas Kematian Anak-Anak dan Perempuan Rusia

Seperempat analis yang disurvei memperkirakan suku bunga akan dinaikkan menjadi 17%.

"Bank Rusia membuka kemungkinan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan mendatang," kata bank tersebut dalam sebuah pernyataan.

Gubernur Elvira Nabiullina dijadwalkan menyampaikan pidato kepada media pada pukul 14.00 GMT, lebih lambat dari biasanya untuk menghindari bentrokan dengan Presiden Vladimir Putin, yang dijadwalkan untuk berbicara di forum investasi utama Rusia di St Petersburg.

Keputusan suku bunga pada hari Jumat adalah yang pertama tahun ini yang menimbulkan ketegangan nyata, dengan para bankir terkemuka mempertimbangkan prakiraan yang berbeda.

Baca Juga: AS Menguji Rudal Hipersonik, Bisa Menjangkau Moskow dalam 30 Menit

Serta para analis tidak yakin apakah bank sentral akan menaikkan suku bunga sekarang atau pada pertemuan berikutnya pada tanggal 26 Juli.

Bank Rusia menaikkan suku bunga sebesar 850 basis poin pada paruh kedua tahun 2023, termasuk kenaikan darurat yang tidak terjadwal pada bulan Agustus ketika nilai tukar rubel jatuh melewati angka 100 terhadap dolar dan Kremlin menyerukan kebijakan moneter yang lebih ketat.

Inflasi, yang menjadi perhatian utama bank sentral, mencapai 7,4% pada tahun 2023, dibandingkan dengan 11,9% pada tahun 2022.

Saat ini inflasi berada pada angka 8,17% dan para ekonom memperkirakan inflasi akan tetap jauh di atas target bank sentral sebesar 4% pada tahun ini.




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×