kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.625   22,00   0,13%
  • IDX 8.166   -3,25   -0,04%
  • KOMPAS100 1.116   1,38   0,12%
  • LQ45 785   -0,49   -0,06%
  • ISSI 290   2,10   0,73%
  • IDX30 411   -1,02   -0,25%
  • IDXHIDIV20 464   1,23   0,27%
  • IDX80 123   0,22   0,18%
  • IDXV30 133   0,73   0,55%
  • IDXQ30 129   0,06   0,05%

Bank Sentral Thailand Menahan Suku Bunga, Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi


Rabu, 08 Oktober 2025 / 16:00 WIB
Bank Sentral Thailand Menahan Suku Bunga, Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
ILUSTRASI. Bank sentral Thailand mempertahankan suku bunga acuannya pada level 1,50% pada pertemuan Rabu (8/10/2025).REUTERS/Chalinee Thirasupa


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Bank sentral Thailand mempertahankan suku bunga acuannya pada Rabu (8/10/2025). Keputusan ini mengejutkan pasar yang memperkirakan penurunan suku bunga lagi karena ekonomi sedang berjuang menghadapi penguatan baht, inflasi negatif, dan tarif AS.

Mengutip Reuters, Rabu (8/10/2025), Komite kebijakan moneter Bank of Thailand (BOT) memberikan suara 5 banding 2 untuk mempertahankan one day repo rate tetap 1,50%. BOT telah memangkas suku bunga empat kali dalam setahun terakhir.

"Transmisi dari pemangkasan suku bunga kebijakan sebelumnya terhadap perekonomian masih berlangsung," kata bank sentral dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Bank Sentral Thailand Pangkas Suku Bunga ke Level Terendah Hampir 3 Tahun

Bank Sentral Thailand (BOT) menyatakan bahwa mereka kini memperkirakan ekonomi akan tumbuh 2,2% tahun ini dan 1,6% pada tahun 2026, sedikit lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, masing-masing sebesar 2,3% dan 1,7%. Pertumbuhan tahun lalu adalah 2,5%.

"Perekonomian pada paruh kedua tahun 2025 diperkirakan akan melambat sepanjang tahun 2026 akibat dampak kebijakan perdagangan AS," kata bank sentral.

Hanya enam dari 26 ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan suku bunga akan tetap stabil pada tinjauan hari Rabu, yang pertama untuk Gubernur baru Vitai Ratanakorn. 

19 ekonom memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, dan satu ekonom memperkirakan penurunan sebesar 50 basis poin.

Di antara mereka yang memberikan pandangan jangka panjang tentang suku bunga dalam jajak pendapat tersebut, 13 dari 21 ekonom memperkirakan suku bunga kebijakan akan berada di angka 1,25% pada akhir tahun 2025. Delapan ekonom lainnya memperkirakan suku bunga akan berada di angka 1,00%.

Baca Juga: Bank Sentral Indonesia, Malaysia dan Thailand Perluas Kerjasama Mata Uang Lokal

Perkiraan inflasi umum tahun ini dipangkas menjadi nol, dari sebelumnya 0,5%. Tingkat inflasi telah negatif selama enam bulan terakhir, jauh di bawah kisaran target bank sentral sebesar 1% hingga 3%, tetapi BOT menyatakan risiko deflasi rendah.

BOT menyatakan inflasi diperkirakan mencapai 0,5% pada tahun 2026, sebelum kembali ke kisaran target pada awal tahun 2027.

Ekonomi Thailand tertinggal dari negara-negara lain karena kesulitan menghadapi tarif AS, utang rumah tangga yang tinggi, konsumsi yang lemah, dan mata uang yang kuat.

Pada hari Selasa, Menteri Keuangan Ekniti Nitithanprapas mengatakan pemerintah akan mengalokasikan 44 miliar baht (US$ 1,35 miliar) untuk program subsidi konsumen dan akan meluncurkan langkah-langkah stimulus lainnya untuk mencoba mendorong pertumbuhan di atas 2,2% tahun ini.

Pemerintahan baru Perdana Menteri Anutin Charnvirakul memiliki waktu terbatas untuk melaksanakan langkah-langkahnya. 

Perdana Menteri berencana membubarkan parlemen pada akhir Januari dan pemilihan umum akan diselenggarakan pada bulan Maret atau awal April. 

($1 = 32,51 baht)

Selanjutnya: Industri Otomotif Tak Khawatir Mandatori E10, GAIKINDO: Mesin Sudah Siap hingga E20

Menarik Dibaca: 12 Cara Mengobati Pilek secara Alami yang Layak Dicoba




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×