kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank sperma ini kekurangan pasokan sperma, padahal sukarelawan diberi Rp 10 juta


Rabu, 29 Juli 2020 / 07:06 WIB
Bank sperma ini kekurangan pasokan sperma, padahal sukarelawan diberi Rp 10 juta
ILUSTRASI. Bank sperma di China kekurangan stok karena minim sukarelawan akibat pandemi corona.


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Beijing. Pandemi virus corona tidak hanya mengganggu kondisi perekonomian. Di China, pandemi virus corona juga menyebabkan bank sperma kekurangan stok sperma. Banyak relawan yang biasanya mendonasikan sperma kini berkurang drastis akibat corona.

Melansir Daily Mail, Jumat lalu (24/7/2020) wabah Covid-19 telah membuat salah satu bank sperma di bagian barat daya China mengalami kekurangan persediaan akan sperma. Bank sperma tersebut mendesak warga berjenis kelamin laki-laki di negara itu untuk 'mendonasikan' sperma mereka. 

Baca juga: Inilah bukti kekejaman dan kesadisan Korea Utara terhadap para warga yang membelot

Bank sperma itu berada di sebuah klinik kesuburan di Provinsi Yunan. Mereka mengaku sangat berjuang untuk mendapatkan donasi sperma untuk menolong banyak pasangan yang ingin mendapatkan keturunan. 

Selain jumlah relawan yang menyusut, menurut dokter di klinik tersebut, permasalahan terbesar lainnya adalah hanya sekitar 20 persen dari sperma yang didonasikan, yang sesuai dengan kualifikasi. Donasi sperma digunakan untuk membantu orang-orang membangun keluarga baru ketika mereka tidak bisa memiliki anak kandung. Misalnya terjadi pada beberapa kasus seperti, jika seorang pria dinyatakan mandul, jika kedua orangtua adalah pasangan sejenis (wanita) atau jika ada seorang wanita yang ingin memiliki anak tanpa menikah.

Fasilitas kesehatan itu menyebut bahwa mereka hanya bisa membantu 30 pasang orangtua dengan jumlah sperma yang mereka miliki. Sejauh ini hanya 170 orang yang mendaftar sebagai relawan, hampir 60 persen lebih sedikit dari tahun lalu sekitar 400 relawan.

Dr Li Wenfu mengatakan sebagaimana dikutip Daily Mail, "( Sperma) dari golongan darah O dan A mengalami kekurangan serius. Kami mendesak para pria yang tinggal di lingkungan sekitar untuk berpartisipasi aktif dan memberikan donasi." Pria yang boleh mendonasikan spermanya harus berusia antara 22 sampai 45 dan memenuhi syarat sebagai relawan. 

Ada pun pria yang menderita rambut rontok dan memiliki rabun dekat tidak diperkenankan mendonasikan spermanya. Sekalinya seorang relawan terpilih menjadi donor yang memenuhi syarat, maka relawan tersebut perlu menahan diri dari aktivitas kegiatan seksual selama 3 sampai 7 hari sebelum memberikan kontribusinya.

Baca juga: Pilih investasi asing US$ 15 miliar untuk Palestina atau menyerah, ini jawaban Hamas

Seluruh proses donasi akan memakan waktu sekitar 8 bulan, berdasarkan keterangan Dr Li. Relawan juga akan diberi uang tunai hingga 5.000 yuan sekitar Rp 10 juta setelah selesai melewati semua rangkaian proses donasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bank Sperma di China Kekurangan 'Donasi' akibat Wabah Virus Corona", 

Penulis : Miranti Kencana Wirawan
Editor : Miranti Kencana Wirawan




TERBARU

[X]
×