Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Roubini juga menunjukkan fakta bahwa utang publik dan swasta telah melonjak selama empat dekade terakhir di seluruh dunia sebagai bukti bahwa resesi global akan datang.
"Dengan kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi, biaya utang melonjak, ini dapat menyebabkan krisis utang," katanya.
Menurut Dana Moneter Internasional, total utang publik dan swasta adalah US$ 235 triliun pada tahun 2021, atau kira-kira 250% dari produk domestik bruto global. Pada tahun 1975, total utang publik dan swasta hanya berjumlah 110% dari PDB bruto global.
Mengutip Business Insider, memperluas prediksi suramnya untuk tahun depan, Roubini mengecam Federal Reserve karena kebijakannya yang meleset dari sasaran inflasi. Dia memperingatkan ada kemungkinan ekonomi akan mengarah ke resesi sebagai akibat dari kenaikan suku bunga bank sentral AS yang agresif.
Baru minggu lalu, Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin karena melanjutkan perjuangannya untuk menurunkan inflasi dari level tertinggi 40 tahun menuju target 2%. Bank sentral telah meningkatkan biaya pinjaman lebih dari 400 basis poin sejak Maret, memicu penurunan tajam pasar keuangan di seluruh kelas aset.
"Kebijaksanaan konvensional, yang berasal dari pembuat kebijakan atau Wall Street, telah salah secara sistematis. Pertama, mereka mengatakan inflasi akan bersifat sementara... Lalu ada perdebatan mengenai apakah kenaikan inflasi disebabkan oleh kebijakan yang buruk atau nasib buruk," kata Roubini.
Baca Juga: Bapak Kiamat Nouriel Roubini: Bersiaplah untuk Resesi yang Panjang dan Buruk
Fortune memberitakan, menurut Roubini, kemajuan teknologi — termasuk penemuan seperti fusi nuklir — adalah satu-satunya penyelamat yang mungkin bagi ekonomi global.
"Tapi itu akan memakan waktu 15 sampai 20 tahun bagi mereka untuk membantu, dan dalam 15 dan 20 tahun kita akan hancur,” imbuhnya.
Pesan untuk investor, Roubini mengulangi imbauannya untuk menghindari saham dan sebagai gantinya memilih obligasi jangka pendek, logam mulia seperti emas, dan bahkan pembelian tanah untuk keluar dari badai ekonomi yang akan datang.
Tapi dia menawarkan peringatan langka untuk pandangan bearishnya, dengan mengatakan, "Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan sepanjang waktu."