Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
BAT saat ini sedang menjajaki kerja sama dengan badan-badan Pemerintah untuk melakukan pengujian klinis terhadap vaksin ini sesegera mungkin. Melalui kolaborasi dengan pihak pemerintah dan para pihak ketiga, BAT percaya bahwa dosis sebesar 1 sampai 3 juta tersebut dapat diproduksi.
David O’Reilly, Director of Scientific Research, BAT mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan US Food and Drug Administration dan sedang meminta petunjuk mengenai langkah selanjutnya.
Baca Juga: Harapan baru, Australia mulai uji pra-klinis vaksin virus corona
"Kami juga telah menjalin komunikasi dengan Departemen Kesehatan dan Sosial (Department of Health and Social Care) Inggris, dan BARDA di Amerika Serikat, untuk menawarkan bantuan kami dan memberikan akses atas penelitian kami dengan tujuan untuk mempercepat pembuatan vaksin untuk COVID-19," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/4).
Ia menyebut pengembangan vaksin adalah pekerjaan yang menantang dan kompleks, namun pihaknya percaya telah membuat gebrakan yang besar dengan platform teknologi tanaman tembakau dan selalu siap untuk bekerja sama dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk membantu peperangan melawan COVID-19.
“KBP telah melakukan eksplorasi terhadap penggunaan alternatif atas tanaman tembakau selama beberapa waktu terakhir. Salah satu penggunaan alternatif tersebut adalah dikembangkannya vaksin yang berbahan dasar tanaman. Kami berkomitmen untuk turut memberikan kontribusi atas upaya global untuk menekan penyebaran COVID-19 dengan menggunakan teknologi ini,” pungkasnya.
Baca Juga: Korea Utara klaim hingga saat ini warganya tidak ada yang terinfeksi virus corona