kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Begini ancaman militer Korea Selatan ke Korea Utara bila nekat menyerang


Kamis, 18 Juni 2020 / 05:10 WIB
Begini ancaman militer Korea Selatan ke Korea Utara bila nekat menyerang


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SEOUL. Hubungan Korea Selatan dan Korea Utara saat ini tengah memanas. Militer Korea Utara menghancurkan kantor penghubung Antar-Korea yang makin menegangkan hubungan kedua Korea.

Di tengah memanasnya hubungan tersebut, Militer Korea Selatan mengingatkan Korea Utara akan membayar harga bila nekad melakukan aksi ke wilayahnya.

Baca Juga: Hubungan Korsel-Korut memburuk, Menteri Unifikasi Korsel mengundurkan diri

Militer Korea Selatan memperingatkan bahwa jika Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) mengambil tindakan militer terhadap Korea Selatan, "mereka akan membayar harganya". Pernyataan militer Korea Selatan itu muncul menyusul ledakan sebelumnya dari kantor Penghubung di Kaesong oleh Pyongyang.

Seorang pejabat Senior Kepala Staf Gabungan Republik Korea Selatan mengatakan pasukan Korea Selatan menyatakan keprihatinan mendalam bahwa saat ini Staf Umum Korea Utara mempublikasikan berbagai jenis rencana militer yang bertentangan dengan perjanjian intra-Korea, Deklarasi Panmunjom dan perjanjian militer 19 September, 2018.

Baca Juga: Hadapi ancaman Korut, Jepang malah batalkan rencana penggunaan sistem rudal buatan AS

"Tindakan semacam itu membatalkan semua hasil bersama-sama yang telah tercapai selama lebih dari 20 tahun dan upaya di bidang kemajuan hubungan intra-Korea dan pelestarian perdamaian di Semenanjung Korea. Jika pihak Korea Utara melanjutkan ke tindakan nyata, itu pasti akan membayar harga yang sesuai," ujar pejabat tersebut seperti dilansir dari Sputniknews, Kamis (17/6).

Pernyataan tersebut menyusul pengumuman DPRK bahwa mereka akan melanjutkan semua jenis latihan militer reguler di sekitar Zona Demiliterisasi Korea (DMZ), menolak niat Seoul untuk menyelesaikan situasi melalui undang-undang yang akan melarang praktik para aktivis.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×